Israel Kerahkan Pasukan Cadangan untuk Perang Lebanon
Sabtu, 28 September 2024 - 18:30 WIB
BEIRUT - Militer Israel mengatakan pada Sabtu (28/9/2024) bahwa mereka mengerahkan tiga batalion cadangan untuk memperkuat pertahanan komando pusatnya, yang wilayah operasinya meliputi Tepi Barat yang diduduki.
Keputusan tersebut dibuat menjelang periode hari raya Yahudi ketika ketegangan sering meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat, tempat konflik dengan militan Palestina muncul kembali selama perang Israel yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza.
"Sesuai dengan penilaian situasi, IDF memanggil tiga batalion cadangan untuk kegiatan operasional dan memperkuat pertahanan di Komando Pusat," kata militer Israel, dilansir Al Arabiya. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, fnformasi lebih lanjut dari jurnalis yang berbasis di Beirut, Lara Bitar, pemimpin redaksi publikasi The Public Source, yang berbicara kepada Al Jazeera sebelumnya.
"Tidak ada yang namanya 'pusat komando' Hizbullah. Tidak ada juga yang namanya markas besar Hizbullah. Hizbullah tidak memiliki biro dan kantor tempat mereka bertemu yang dikenal," kata Bitar.
"Ini adalah bangunan tempat tinggal. Enam atau tujuh bangunan bertingkat menjadi sasaran dan bangunan-bangunan ini dihuni oleh warga sipil yang mungkin atau mungkin tidak berafiliasi dengan partai tersebut. Namun, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.”
Bitar mengungkapkan, ketika serangan udara ini terjadi, dampaknya tentu saja tidak hanya pada bangunan yang menjadi sasaran, tetapi juga pada seluruh area di sekitarnya. "Jadi, Anda dapat membayangkan jumlah korban tewas setiap kali serangan ini terjadi," ungkap Bitar.
Keputusan tersebut dibuat menjelang periode hari raya Yahudi ketika ketegangan sering meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat, tempat konflik dengan militan Palestina muncul kembali selama perang Israel yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza.
"Sesuai dengan penilaian situasi, IDF memanggil tiga batalion cadangan untuk kegiatan operasional dan memperkuat pertahanan di Komando Pusat," kata militer Israel, dilansir Al Arabiya. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, fnformasi lebih lanjut dari jurnalis yang berbasis di Beirut, Lara Bitar, pemimpin redaksi publikasi The Public Source, yang berbicara kepada Al Jazeera sebelumnya.
"Tidak ada yang namanya 'pusat komando' Hizbullah. Tidak ada juga yang namanya markas besar Hizbullah. Hizbullah tidak memiliki biro dan kantor tempat mereka bertemu yang dikenal," kata Bitar.
Baca Juga
"Ini adalah bangunan tempat tinggal. Enam atau tujuh bangunan bertingkat menjadi sasaran dan bangunan-bangunan ini dihuni oleh warga sipil yang mungkin atau mungkin tidak berafiliasi dengan partai tersebut. Namun, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.”
Bitar mengungkapkan, ketika serangan udara ini terjadi, dampaknya tentu saja tidak hanya pada bangunan yang menjadi sasaran, tetapi juga pada seluruh area di sekitarnya. "Jadi, Anda dapat membayangkan jumlah korban tewas setiap kali serangan ini terjadi," ungkap Bitar.
(ahm)
tulis komentar anda