Filipina Bersumpah Panggil AS jika Kapal Perangnya Diserang China

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 00:09 WIB
Langkah tersebut setelah Duterte menginstruksikan pemerintah pada bulan Februari untuk menghentikan VFA. "Sudah waktunya kita (Filipina) mengandalkan diri kita sendiri," ujar Duterte kala itu.

Kesepakatan VFA, yang ditandatangani pada tahun 1998 dan dipandang sebagai bagian penting dari Perjanjian Pertahanan Bersama kedua negara, menetapkan pelatihan personel militer AS, termasuk Angkatan Laut, Korps Marinir, Angkatan Udara, dan Penjaga Pantai di tanah Filipina. (Baca juga: Situasi Laut China Selatan Menegangkan, Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam )

Wawancara Loscin pada hari Rabu dilakukan di tengah ketegangan regional yang sedang berlangsung di wilayah Laut China Selatan. Kawasan perairan tersebut diklaim oleh China dan sejumlah negara, termasuk Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam.

Meski tidak memiliki klaim atas wilayah tersebut, AS juga aktif ikut campur dalam sengketa tersebut dengan mengirimkan kapal militernya ke Laut China Selatan . Tindakan Washington itu memicu kecaman keras dari Beijing dengan menganggapnya sebagai provokasi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More