Waspada! India Laporkan Kasus Pertama Strain Mpox yang Mematikan

Rabu, 25 September 2024 - 07:53 WIB
Peneliti memeriksa sampel di laboratorium. Foto/anadolu
NEW DELHI - India melaporkan kasus pertama strain mpox clade 1, menurut media lokal, mengutip sumber resmi. Varian baru tersebut diyakini sangat mudah menular dan telah dikaitkan dengan wabah mpox di Afrika.

“Virus tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, terdeteksi pada seorang pria berusia 38 tahun dari negara bagian selatan Kerala yang baru saja kembali dari Dubai,” ungkap laporan pada Senin (23/9/2024).

“Sampel pasien dikirim untuk pengujian setelah ia mengalami demam dan ruam mirip dengan cacar air," papar sumber resmi yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita ANI.



Veena George, menteri kesehatan negara bagian tersebut, mengatakan "fasilitas isolasi telah didirikan di semua distrik, dan pemantauan telah diperkuat, termasuk di bandara" setelah kasus tersebut dilaporkan.

Bulan lalu, India melaporkan kasus mpox clade 2 pertamanya di Delhi. Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menyatakan pada saat itu bahwa pemerintah "terus memantau" situasi tersebut.

Kementerian Kesehatan India telah menginstruksikan otoritas bandara dan pelabuhan darat untuk tetap waspada terhadap penumpang internasional yang menunjukkan gejala mpox, kantor berita PTI melaporkan.

Clade I dikaitkan dengan angka kematian hingga 10%, sedangkan strain klade 2 memiliki angka kematian kurang dari 1%, menurut para ahli.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Agustus mendeklarasikan mpox sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC)" karena lonjakannya di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan sejumlah negara di Afrika yang terus bertambah.

Dari sekitar 500 korban, sebagian besar telah dilaporkan di DRC. Virus ini menyebar terutama melalui kontak antarmanusia.

Ini adalah kedua kalinya WHO mendeklarasikan mpox, yang berasal dari Afrika, sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat.

Selama wabah global yang dimulai pada tahun 2022, virus ini sebagian besar menyebar melalui hubungan seksual.

Menurut WHO, lonjakan tersebut menyebabkan 100.000 kasus terkonfirmasi dan 234 kematian di lebih dari 120 negara.

Kasus sebelumnya di ibu kota India, New Delhi, melibatkan seorang pria berusia 26 tahun yang hasil tesnya positif mengidap strain Clade 2 Afrika Barat, yang tidak tercakup dalam peringatan darurat WHO.

Pasien tersebut dipulangkan pada hari Sabtu setelah menerima perawatan di rumah sakit pemerintah.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More