NATO Kerahkan Jet-jet Tempur untuk Cegat 5 Pesawat Rusia di Baltik

Senin, 23 September 2024 - 08:47 WIB
NATO kerahkan sejumlah jet tempur untuk mencegat lima pesawat militer Rusia di atas Laut Baltik. Foto/EurAsian Times/Ilustrasi
RIGA - Sejumlah jet tempur NATO dikerahkan untuk mencegat lima pesawat militer Rusia yang terbang di atas Laut Baltik tanpa rencana penerbangan atau transponder aktif.

Angkatan Udara Latvia mengatakan manuver rombongan pesawat militer Moskow itu terjadi pada dua kesempatan terpisah, pada Jumat dan Sabtu pekan lalu.

Kemunculan pesawat-pesawat Moskow itu mendorong respons cepat dari misi Patroli Udara Baltik NATO.



Menurut Angkatan Udara Latvia, pesawat-pesawat militer Rusia terdeteksi terbang di wilayah udara internasional dekat negara-negara Baltik, tetapi belum mengaktifkan transpondernya—sistem elektronik yang membantu menjaga kontrol lalu lintas udara yang aman.



"Jet tempur Rusia secara teratur memasuki wilayah udara di atas Laut Baltik dengan transponder dimatikan, kemungkinan untuk menguji respons negara-negara NATO," tulis The Kyiv Independent dalam laporannya, Senin (23/9/2024), mengutip contoh-contoh sebelumnya dari aktivitas serupa oleh pesawat Rusia.

Pengerahan jet-jet tempur aliansi militer pimpinan Amerika Serikat tersebut melibatkan jet tempur Eurofighter yang ditempatkan di Latvia, yang mencegat dan mengawal pesawat-pesawat Rusia.

Angkatan Udara Jerman, yang berpartisipasi dalam misi Patroli Udara Baltik NATO, mengidentifikasi pesawat-pesawat tersebut sebagai kelompok yang terdiri dari lima jet tempur: satu Sukhoi Su-35 dan empat Sukhoi Su-30MKI.

Manuver terbaru Moskow ini menambah jumlah pertemuan serupa antara pesawat NATO dan Rusia di atas Laut Baltik.

Dalam insiden terpisah pada hari Selasa, sistem radar Latvia mendeteksi objek tak dikenal di dekat perbatasan dengan Belarusia, yang memicu pengerahan jet-jet tempur NATO lainnya. Jet tempur dari Pangkalan Udara Lielvarde dikirim untuk menyelidiki tetapi tidak menemukan objek mencurigakan di wilayah udara Latvia.

Kemudian, Kementerian Pertahanan Latvia mengonfirmasi bahwa objek tak dikenal tersebut adalah "sekawanan burung".

Riga mengatakan bahwa Angkatan Udara-nya, bekerja sama dengan sekutu NATO, telah meningkatkan pemantauan wilayah udara setelah sebuah insiden pada awal September ketika pesawat nirawak jenis Shahed milik Rusia menyerbu wilayah udaranya.

Pesawat nirawak Shahed, yang dilengkapi dengan bahan peledak, jatuh di paroki Gaigalava di distrik Rezekne, Latvia pada 7 September.

Menurut Angkatan Bersenjata Latvia, pesawat nirawak tersebut telah memasuki negara tersebut dari Belarusia dan diyakini sedang dalam perjalanan menuju sasaran di Ukraina sebelum keluar jalur dan jatuh.

Menurut Pasal 5 NATO, jika satu negara anggota menjadi korban serangan bersenjata, semua negara anggota lainnya akan membantu mereka. Pasal 5 hanya diberlakukan sekali dalam 75 tahun setelah serangan teroris 11 September 2001 atau serangan 9/11 di Amerika Serikat.

Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada bulan Februari 2022, muncul kekhawatiran bahwa perang dapat meluas, mungkin ke Polandia atau negara-negara Baltik (Estonia, Latvia, dan Lithuania), yang semuanya merupakan anggota NATO.

Namun, Putin mengatakan bahwa dia tidak berencana menyerang negara-negara tersebut dan dalam sebuah wawancara dengan mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson yang ditayangkan pada bulan Februari, dia mengatakan bahwa Moskow tidak tertarik untuk menyerang Polandia, Latvia, atau tempat lain mana pun.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More