Politikus Sayap Kiri Sri Lanka Unggul dalam Pemilu Presiden yang Diikuti 38 Capres
Minggu, 22 September 2024 - 15:24 WIB
Sistem pemilihan umum Sri Lanka memungkinkan para pemilih untuk memilih tiga kandidat pada surat suara mereka sesuai dengan urutan pilihan mereka. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh suara mayoritas, dua kandidat teratas akan dipertahankan dan surat suara kandidat yang tereliminasi akan diperiksa untuk melihat preferensi yang diberikan kepada salah satu dari dua kandidat teratas, dan suara tersebut akan ditambahkan ke penghitungan suara masing-masing.
Kandidat dengan jumlah suara tertinggi setelah itu akan dinyatakan sebagai pemenang.
Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memberikan suaranya dalam pemilihan presiden negara itu pada hari Sabtu. Pemilihan tersebut akan menentukan arah pemulihan Sri Lanka dari krisis ekonomi terburuk dan pergolakan politik yang diakibatkannya.
Pemilu tersebut merupakan referendum virtual atas kepemimpinan Wickremesinghe dalam pemulihan yang rapuh, termasuk merestrukturisasi utang Sri Lanka di bawah program talangan Dana Moneter Internasional setelah gagal bayar pada tahun 2022.
Dissanayake, 55 tahun, memimpin koalisi berhaluan kiri National People’s Power, yang merupakan payung bagi kelompok masyarakat sipil, profesional, pendeta Buddha, dan mahasiswa.
Tidak ada insiden besar yang dilaporkan selama pemungutan suara, tetapi pihak berwenang mengumumkan jam malam di seluruh negeri hingga tengah hari Minggu sebagai tindakan pencegahan, kata polisi.
Ada 17 juta pemilih yang memenuhi syarat dan hasil akhir diharapkan akan keluar pada Minggu malam.
Pemerintah mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah melewati rintangan terakhir dalam restrukturisasi utang dengan mencapai kesepakatan prinsip dengan pemegang obligasi swasta.
Pada saat gagal bayar, utang lokal dan luar negeri Sri Lanka mencapai USD83 miliar. Pemerintah mengatakan kini telah merestrukturisasi lebih dari USD17 miliar.
Kandidat dengan jumlah suara tertinggi setelah itu akan dinyatakan sebagai pemenang.
Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memberikan suaranya dalam pemilihan presiden negara itu pada hari Sabtu. Pemilihan tersebut akan menentukan arah pemulihan Sri Lanka dari krisis ekonomi terburuk dan pergolakan politik yang diakibatkannya.
Pemilu tersebut merupakan referendum virtual atas kepemimpinan Wickremesinghe dalam pemulihan yang rapuh, termasuk merestrukturisasi utang Sri Lanka di bawah program talangan Dana Moneter Internasional setelah gagal bayar pada tahun 2022.
Dissanayake, 55 tahun, memimpin koalisi berhaluan kiri National People’s Power, yang merupakan payung bagi kelompok masyarakat sipil, profesional, pendeta Buddha, dan mahasiswa.
Tidak ada insiden besar yang dilaporkan selama pemungutan suara, tetapi pihak berwenang mengumumkan jam malam di seluruh negeri hingga tengah hari Minggu sebagai tindakan pencegahan, kata polisi.
Ada 17 juta pemilih yang memenuhi syarat dan hasil akhir diharapkan akan keluar pada Minggu malam.
Pemerintah mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah melewati rintangan terakhir dalam restrukturisasi utang dengan mencapai kesepakatan prinsip dengan pemegang obligasi swasta.
Pada saat gagal bayar, utang lokal dan luar negeri Sri Lanka mencapai USD83 miliar. Pemerintah mengatakan kini telah merestrukturisasi lebih dari USD17 miliar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda