Joe Biden kepada Sekutu Quad: China Menguji Kita
Minggu, 22 September 2024 - 09:42 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada para pemimpin sekutu Quad (Australia, India, dan Jepang) bahwa China yang agresif sedang menguji aliansi tersebut.
Pernyataan Biden ini berisiko melemahkan deklarasi pertemuan puncak yang dengan hati-hati menghindari penyebutan nama China.
Komentar tersebut muncul saat Biden membuka pertemuan puncak perpisahan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
”China terus bersikap agresif, menguji kita di seluruh kawasan," kata Biden, yang suaranya terdengar melalui mikrofon—yang seharusnya menjadi pernyataan tertutup hanya kepada para pemimpin aliansi Quad.
Biden mengatakan bahwa sementara Presiden China Xi Jinping berfokus pada tantangan ekonomi domestik, dia juga berusaha membeli ruang diplomatik untuk dirinya sendiri.
“Menurut pandangan saya, untuk secara agresif mengejar kepentingan China,” ujarnya.
Namun, dia bersikeras bahwa upaya intens baru-baru ini oleh Washington untuk mengurangi ketegangan, termasuk panggilan telepon dengan Xi Jinping pada bulan April, membantu mencegah konflik.
Insiden bocornya suara mikrofon ini berisiko merusak upaya diplomatik yang cermat oleh keempat negara selama pertemuan puncak untuk menegaskan bahwa pengelompokan mereka lebih dari sekadar memberikan penyeimbang bagi China.
Dalam pernyataan bersama mereka setelah pertemuan puncak, keempat pemimpin tersebut tidak secara langsung menyebut China, bahkan saat mereka menyatakan keprihatinan atas ketegangan di perbatasannya.
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan," bunyi pernyataan bersama, yang dilansir AFP, Minggu (22/9/2024).
Para pemimpin tersebut mengutuk manuver yang bersifat memaksa dan mengintimidasi di Laut China Selatan—tempat China berselisih dengan Filipina dan negara-negara lain atas klaim maritimnya—tetapi tanpa mengatakan manuver siapa yang melakukannya.
Sementara itu, pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur telah lama menjadi sumber ketegangan antara Jepang dan China.
Sebaliknya, para pemimpin menggunakan pernyataan terselubung, seperti yang telah mereka lakukan pada kesempatan sebelumnya, tentang menjaga kawasan itu "bebas dan terbuka" dan berbicara tentang "tantangan" geopolitik.
Bayangan lain yang membayangi pertemuan puncak itu adalah pemilihan presiden AS pada bulan November, dengan mantan presiden Donald Trump yang menganut isolasionisme dalam persaingan ketat melawan pewaris politik Biden, Kamala Harris.
Biden bersikeras bahwa aliansi tersebut akan bertahan apa pun situasi politiknya.
"Meskipun tantangan akan datang, dunia akan berubah karena Quad akan tetap ada," kata Biden kepada para pemimpin aliansi dalam sambutan publiknya sebelum para jurnalis dipersilakan keluar.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah Quad akan berhasil melewati pemiliu pada tanggal 5 November, Biden menjawab: "Jauh melampaui November. Jauh melampaui November."
PM Modi dari India membuat janji serupa—dalam sebuah komitmen yang akan disambut baik oleh Washington, Canberra, dan Tokyo saat mereka mendekati New Delhi yang secara historis tidak berpihak.
"Pesan kami adalah, Quad akan tetap ada," kata Modi, yang akan menjadi tuan rumah KTT Quad tahun depan di India.
Biden, yang mengundurkan diri dari pemilihan presiden AS pada bulan Juli setelah kekhawatiran tentang usianya, mengisi KTT perpisahannya dengan sentuhan pribadi.
KTT empat arah tersebut berlangsung di bekas sekolah menengahnya di Wilmington dan sebelumnya dia membuka rumahnya di kota tersebut untuk pembicaraan pribadi empat mata dengan masing-masing pemimpin.
"Saya sangat senang Anda dapat berada di rumah saya dan melihat tempat saya dibesarkan," katanya.
Para pemimpin tersebut juga mengumumkan investasi untuk memerangi kanker serviks untuk inisiatif "Cancer Moonshot" Biden—lagi-lagi proyek yang sangat personal karena putra sulungnya; Beau Biden, meninggal karena kanker otak.
Media tidak diberi akses ke pertemuan pribadi di rumah Biden.
Biden mengunggah foto-foto di media sosial dirinya bersama Albanese dan kemudian bersama Kishida di ruang tamu berpanel kayu di rumahnya, dan menunjukkan kepada mereka pemandangan danau dari beranda.
Gedung Putih mengatakan pertemuan puncak itu mencerminkan cara Biden memprioritaskan aliansi internasional.
Ada pertanyaan yang berkembang tentang apa yang akan terjadi jika Trump—yang telah mengancam akan menarik Amerika Serikat keluar dari kelompok-kelompok seperti NATO sambil memuji para pemimpin Rusia dan Korea Utara—kembali ke Oval Office.
Pernyataan Biden ini berisiko melemahkan deklarasi pertemuan puncak yang dengan hati-hati menghindari penyebutan nama China.
Komentar tersebut muncul saat Biden membuka pertemuan puncak perpisahan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
”China terus bersikap agresif, menguji kita di seluruh kawasan," kata Biden, yang suaranya terdengar melalui mikrofon—yang seharusnya menjadi pernyataan tertutup hanya kepada para pemimpin aliansi Quad.
Biden mengatakan bahwa sementara Presiden China Xi Jinping berfokus pada tantangan ekonomi domestik, dia juga berusaha membeli ruang diplomatik untuk dirinya sendiri.
“Menurut pandangan saya, untuk secara agresif mengejar kepentingan China,” ujarnya.
Namun, dia bersikeras bahwa upaya intens baru-baru ini oleh Washington untuk mengurangi ketegangan, termasuk panggilan telepon dengan Xi Jinping pada bulan April, membantu mencegah konflik.
Insiden bocornya suara mikrofon ini berisiko merusak upaya diplomatik yang cermat oleh keempat negara selama pertemuan puncak untuk menegaskan bahwa pengelompokan mereka lebih dari sekadar memberikan penyeimbang bagi China.
Dalam pernyataan bersama mereka setelah pertemuan puncak, keempat pemimpin tersebut tidak secara langsung menyebut China, bahkan saat mereka menyatakan keprihatinan atas ketegangan di perbatasannya.
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan," bunyi pernyataan bersama, yang dilansir AFP, Minggu (22/9/2024).
Para pemimpin tersebut mengutuk manuver yang bersifat memaksa dan mengintimidasi di Laut China Selatan—tempat China berselisih dengan Filipina dan negara-negara lain atas klaim maritimnya—tetapi tanpa mengatakan manuver siapa yang melakukannya.
Sementara itu, pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur telah lama menjadi sumber ketegangan antara Jepang dan China.
Sebaliknya, para pemimpin menggunakan pernyataan terselubung, seperti yang telah mereka lakukan pada kesempatan sebelumnya, tentang menjaga kawasan itu "bebas dan terbuka" dan berbicara tentang "tantangan" geopolitik.
Bayangan lain yang membayangi pertemuan puncak itu adalah pemilihan presiden AS pada bulan November, dengan mantan presiden Donald Trump yang menganut isolasionisme dalam persaingan ketat melawan pewaris politik Biden, Kamala Harris.
Biden bersikeras bahwa aliansi tersebut akan bertahan apa pun situasi politiknya.
"Meskipun tantangan akan datang, dunia akan berubah karena Quad akan tetap ada," kata Biden kepada para pemimpin aliansi dalam sambutan publiknya sebelum para jurnalis dipersilakan keluar.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah Quad akan berhasil melewati pemiliu pada tanggal 5 November, Biden menjawab: "Jauh melampaui November. Jauh melampaui November."
PM Modi dari India membuat janji serupa—dalam sebuah komitmen yang akan disambut baik oleh Washington, Canberra, dan Tokyo saat mereka mendekati New Delhi yang secara historis tidak berpihak.
"Pesan kami adalah, Quad akan tetap ada," kata Modi, yang akan menjadi tuan rumah KTT Quad tahun depan di India.
Biden, yang mengundurkan diri dari pemilihan presiden AS pada bulan Juli setelah kekhawatiran tentang usianya, mengisi KTT perpisahannya dengan sentuhan pribadi.
KTT empat arah tersebut berlangsung di bekas sekolah menengahnya di Wilmington dan sebelumnya dia membuka rumahnya di kota tersebut untuk pembicaraan pribadi empat mata dengan masing-masing pemimpin.
"Saya sangat senang Anda dapat berada di rumah saya dan melihat tempat saya dibesarkan," katanya.
Para pemimpin tersebut juga mengumumkan investasi untuk memerangi kanker serviks untuk inisiatif "Cancer Moonshot" Biden—lagi-lagi proyek yang sangat personal karena putra sulungnya; Beau Biden, meninggal karena kanker otak.
Media tidak diberi akses ke pertemuan pribadi di rumah Biden.
Biden mengunggah foto-foto di media sosial dirinya bersama Albanese dan kemudian bersama Kishida di ruang tamu berpanel kayu di rumahnya, dan menunjukkan kepada mereka pemandangan danau dari beranda.
Gedung Putih mengatakan pertemuan puncak itu mencerminkan cara Biden memprioritaskan aliansi internasional.
Ada pertanyaan yang berkembang tentang apa yang akan terjadi jika Trump—yang telah mengancam akan menarik Amerika Serikat keluar dari kelompok-kelompok seperti NATO sambil memuji para pemimpin Rusia dan Korea Utara—kembali ke Oval Office.
(mas)
tulis komentar anda