Hizbullah Hujani Israel dengan Roket setelah Komandan Pasukan Khususnya Dibunuh Zionis
Minggu, 22 September 2024 - 06:51 WIB
“Selama serangan itu, sejumlah operator senior di staf operasi Hizbullah dan komandan dari Unit Radwan dieliminasi bersama Aqil,” imbuh pernyataan tersebut.
“Ibrahim Aqil dan para komandan Radwan yang dieliminasi hari ini tengah merencanakan serangan Hizbullah; ‘Taklukkan Galilea’, di mana Hizbullah bermaksud menyusup ke komunitas Israel dan membunuh warga sipil.”
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan dalam sebuah pernyataan bahwa 12 orang tewas dan 66 lainnya terluka, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis, dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut.
National News Agency (NNA) Lebanon melaporkan serangan udara Zionis Israel menghantam sebuah apartemen di salah satu bangunan tempat tinggal di daerah Jamous.
Ambulans dan tim pertahanan sipil bergegas ke daerah itu dan membawa beberapa korban luka ke rumah sakit.
Pada hari Selasa dan Rabu, 37 orang tewas dan lebih dari 3.250 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terluka dalam serangkaian ledakan yang melibatkan perangkat komunikasi nirkabel, termasuk pager dan radio dua arah.
Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menganggap Israel bertanggung jawab atas ledakan perangkat tersebut dan mengancamnya dengan "konsekuensi yang berat".
Belum ada komentar dari Israel mengenai ledakan tersebut, yang terjadi di tengah meningkatnya perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya perang mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.300 orang sejak 7 Oktober 2023.
“Ibrahim Aqil dan para komandan Radwan yang dieliminasi hari ini tengah merencanakan serangan Hizbullah; ‘Taklukkan Galilea’, di mana Hizbullah bermaksud menyusup ke komunitas Israel dan membunuh warga sipil.”
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan dalam sebuah pernyataan bahwa 12 orang tewas dan 66 lainnya terluka, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis, dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut.
National News Agency (NNA) Lebanon melaporkan serangan udara Zionis Israel menghantam sebuah apartemen di salah satu bangunan tempat tinggal di daerah Jamous.
Ambulans dan tim pertahanan sipil bergegas ke daerah itu dan membawa beberapa korban luka ke rumah sakit.
Pada hari Selasa dan Rabu, 37 orang tewas dan lebih dari 3.250 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terluka dalam serangkaian ledakan yang melibatkan perangkat komunikasi nirkabel, termasuk pager dan radio dua arah.
Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menganggap Israel bertanggung jawab atas ledakan perangkat tersebut dan mengancamnya dengan "konsekuensi yang berat".
Belum ada komentar dari Israel mengenai ledakan tersebut, yang terjadi di tengah meningkatnya perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya perang mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.300 orang sejak 7 Oktober 2023.
(mas)
tulis komentar anda