Tidak Ada Gencatan Senjata di Gaza sebelum Pemilu AS
Sabtu, 21 September 2024 - 21:51 WIB
"Kita lebih dekat dari sebelumnya dengan kesepakatan,” ujar dia pada Agustus, seraya menambahkan pemerintahannya terlibat dalam "upaya intensif untuk menyelesaikan perjanjian ini."
Anggota lain dari pemerintahan Biden telah mengeluarkan pernyataan optimis yang serupa, dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengklaim dua pekan lalu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui "lebih dari 90%" dari rancangan kesepakatan.
Meskipun Israel baru-baru ini meningkatkan eskalasi terhadap Hizbullah, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa, "Kami tidak percaya bahwa kesepakatan akan gagal."
Seorang pejabat senior Israel mengklaim pada Kamis bahwa mereka siap mengakhiri operasinya di Gaza dan menawarkan jalan keluar yang aman dari daerah kantong itu bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar, sebagai imbalan bagi para pejuang untuk membebaskan semua sandera yang tersisa sekaligus dan meletakkan senjata mereka.
Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant kemudian mengatakan baik dia maupun tim negosiasi Israel belum mendengar tentang rencana ini, sementara pakar Israel mencatat kepemimpinan Hamas tidak mungkin menyetujui pelucutan senjata dan pengasingan.
Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel Oktober lalu, menewaskan sekitar 1.100 orang dan membawa sekitar 250 sandera kembali ke Gaza.
Israel selama hampir setahun telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza, menurut angka terbaru dari kementerian kesehatan Gaza.
Hamas membebaskan 105 sandera sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata November lalu. Tidak jelas berapa banyak tawanan yang masih hidup.
Anggota lain dari pemerintahan Biden telah mengeluarkan pernyataan optimis yang serupa, dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengklaim dua pekan lalu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui "lebih dari 90%" dari rancangan kesepakatan.
Meskipun Israel baru-baru ini meningkatkan eskalasi terhadap Hizbullah, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa, "Kami tidak percaya bahwa kesepakatan akan gagal."
Seorang pejabat senior Israel mengklaim pada Kamis bahwa mereka siap mengakhiri operasinya di Gaza dan menawarkan jalan keluar yang aman dari daerah kantong itu bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar, sebagai imbalan bagi para pejuang untuk membebaskan semua sandera yang tersisa sekaligus dan meletakkan senjata mereka.
Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant kemudian mengatakan baik dia maupun tim negosiasi Israel belum mendengar tentang rencana ini, sementara pakar Israel mencatat kepemimpinan Hamas tidak mungkin menyetujui pelucutan senjata dan pengasingan.
Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel Oktober lalu, menewaskan sekitar 1.100 orang dan membawa sekitar 250 sandera kembali ke Gaza.
Israel selama hampir setahun telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza, menurut angka terbaru dari kementerian kesehatan Gaza.
Hamas membebaskan 105 sandera sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata November lalu. Tidak jelas berapa banyak tawanan yang masih hidup.
(sya)
tulis komentar anda