Jet-jet Tempur Israel Bombardir Lebanon, Hancurkan Ratusan Peluncur Roket Hizbullah
Jum'at, 20 September 2024 - 07:47 WIB
Kantor PM Lebanon mengatakan Mikati telah mengunjungi rumah sakit tempat para korban gelombang pertama ledakan dirawat.
"Kejahatan massal ini...terhadap orang-orang yang tidak berdaya di rumah mereka, yang dibunuh dengan cara ini, tidak dapat dijelaskan," kata Mikati kepada wartawan.
"Kita menghadapi musuh yang mengabaikan semua hukum internasional dan kemanusiaan, dan pertanyaannya adalah—dapatkah ini terus berlanjut? Di mana PBB, yang misi utamanya adalah menyebarkan perdamaian?" tanya Mikati.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel telah melakukan pembantaian dengan meledakkan ribuan pager di seluruh Lebanon.
Dalam pidatonya, Nasrallah menuduh Israel melakukan pembantaian tanpa memperhatikan korban sipil.
"Ini adalah terorisme belaka. Kami akan menyebutnya pembantaian Selasa dan pembantaian Rabu. Ini adalah kejahatan perang atau setidaknya deklarasi perang,” kata Nasrallah.
Memperhatikan bahwa beberapa perangkat telah meledak di sekolah, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal, pemimpin Hizbullah mengatakan operasi itu telah melewati “semua batasan dan garis merah.”
“Tidak diragukan lagi bahwa kami menderita pukulan keamanan dan kemanusiaan yang besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perlawanan kami,” kata Nasrallah.
“Kami telah terpukul keras, tetapi ini adalah keadaan perang, dan kami memahami bahwa musuh memiliki keunggulan teknologi.”
"Kejahatan massal ini...terhadap orang-orang yang tidak berdaya di rumah mereka, yang dibunuh dengan cara ini, tidak dapat dijelaskan," kata Mikati kepada wartawan.
"Kita menghadapi musuh yang mengabaikan semua hukum internasional dan kemanusiaan, dan pertanyaannya adalah—dapatkah ini terus berlanjut? Di mana PBB, yang misi utamanya adalah menyebarkan perdamaian?" tanya Mikati.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel telah melakukan pembantaian dengan meledakkan ribuan pager di seluruh Lebanon.
Dalam pidatonya, Nasrallah menuduh Israel melakukan pembantaian tanpa memperhatikan korban sipil.
"Ini adalah terorisme belaka. Kami akan menyebutnya pembantaian Selasa dan pembantaian Rabu. Ini adalah kejahatan perang atau setidaknya deklarasi perang,” kata Nasrallah.
Memperhatikan bahwa beberapa perangkat telah meledak di sekolah, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal, pemimpin Hizbullah mengatakan operasi itu telah melewati “semua batasan dan garis merah.”
“Tidak diragukan lagi bahwa kami menderita pukulan keamanan dan kemanusiaan yang besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perlawanan kami,” kata Nasrallah.
“Kami telah terpukul keras, tetapi ini adalah keadaan perang, dan kami memahami bahwa musuh memiliki keunggulan teknologi.”
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda