Israel Sudah Lama Persiapkan Perang Besar dengan Hizbullah, Berikut 4 Faktanya

Kamis, 19 September 2024 - 21:35 WIB
Masih banyak pertanyaan tentang bagaimana Israel mungkin melakukan serangannya minggu ini – dan dari mana perangkat yang meledak itu berasal.

Hizbullah sangat tertutup, dan pemimpinnya sebelumnya telah mendesak keluarga untuk membuang ponsel mereka untuk menghindari infiltrasi dari spyware Israel dan AS. Itulah sebabnya begitu banyak anggota Hezbollah dan keluarga mereka malah mengandalkan perangkat komunikasi nirkabel berteknologi rendah seperti pager.

Pager yang meledak itu baru dan telah dibeli oleh Hezbollah beberapa bulan terakhir, sumber keamanan Lebanon memberi tahu CNN. The New York Times melaporkan bahwa Israel menanam bahan peledak di samping baterai di setiap pager, serta sakelar untuk peledakan jarak jauh, mengutip pejabat AS dan pejabat lainnya.

Ketika CNN mencoba melacak asal-usul pager, ditemukan rantai pasokan misterius yang membentang dari Asia hingga Eropa.

Pager yang rusak di Lebanon memakai nama produsen Taiwan – tetapi perusahaan tersebut mengatakan perangkat tersebut dibuat dan dijual oleh perusahaan Hongaria di Budapest.

Namun, otoritas Hongaria membantahnya, dengan mengatakan perusahaan Budapest tersebut adalah "perantara perdagangan" tanpa lokasi pabrik di negara tersebut.

CNN telah mencoba menghubungi perusahaan dan kepala eksekutifnya, tetapi tidak mendapat tanggapan. Namun, menurut NBC News, kepala eksekutif tersebut mengonfirmasi dalam panggilan telepon bahwa perusahaannya bekerja sama dengan produsen Taiwan – tetapi membantah membuat pager dan mengatakan bahwa dia hanya "perantara." CNN tidak dapat mengonfirmasi pernyataannya.

Yang lebih aneh lagi, alamat kantor perusahaan itu berada di kawasan permukiman – di mana orang lain di gedung itu mengatakan mereka hampir tidak melihat orang datang bekerja, dan bahwa perusahaan Budapest itu tidak pernah secara fisik datang ke gedung itu.

Sementara itu, Lebanon mengatakan walkie-talkie yang meledak itu adalah model yang sudah tidak diproduksi lagi yang dibuat oleh perusahaan Jepang ICOM.

Perangkat itu tidak dipasok oleh agen yang diakui, tidak memiliki lisensi resmi, dan belum diperiksa oleh badan keamanan, kata otoritas Lebanon. ICOM mengatakan model itu sudah tidak diproduksi lagi satu dekade lalu, dan tidak dapat memastikan apakah yang digunakan di Lebanon itu palsu atau dikirim dari perusahaannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More