AS Ogah Tarik Sistem Rudal Typhon dari Filipina Meski China Marah

Kamis, 19 September 2024 - 13:15 WIB
Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, yang menganalisis citra tersebut, mengatakan sistem tersebut masih ada.

Pejabat senior pemerintah mengatakan tidak ada rencana segera untuk menariknya.

"Jika memang akan ditarik keluar, itu karena tujuannya telah tercapai, dan mungkin akan dibawa (kembali) setelah semua perbaikan atau pembangunan selesai," kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa ada nilai strategis bagi Filipina dalam mempertahankan sistem tersebut untuk menghalangi China.

"Kami ingin membuat mereka tidak bisa tidur," ujarnya.

AS telah mengumpulkan berbagai senjata antikapal di Asia karena Washington berupaya untuk segera mengejar ketertinggalan dalam perlombaan rudal Indo-Pasifik di mana China memiliki keunggulan besar.

Meskipun militer AS menolak untuk mengatakan berapa banyak yang akan dikerahkan di kawasan Indo-Pasifik, lebih dari 800 rudal SM-6 akan dibeli dalam lima tahun ke depan, menurut dokumen pemerintah yang menguraikan pembelian militer.

Beberapa ribu misil Tomahawk sudah ada dalam inventaris AS, imbuh dokumen tersebut.

China telah beberapa kali mengecam pengerahan sistem rudal Typhon di Filipina, termasuk pada bulan Mei ketika juru bicara Kementerian Pertahanan Wu Qian mengatakan Manila dan Washington telah membawa risiko perang yang besar ke kawasan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juni menyinggung pengerahan senjata tersebut ketika mengumumkan negaranya akan melanjutkan produksi rudal berkemampuan nuklir jarak menengah dan pendek.

Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo pada bulan Juli meyakinkan koleganya dari China bahwa keberadaan sistem rudal di negaranya tidak menimbulkan ancaman bagi China dan tidak akan mengganggu stabilitas kawasan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More