Iran Tuding Israel Melakukan Pembunuhan Massal dengan Meledakkan Pager Hizbullah

Rabu, 18 September 2024 - 17:07 WIB
Iran menuding Israel melakukan pembunuhan massal dengan ledakan pager. Foto/AP
BEIRUT - Iran menuduh Israel melakukan "pembunuhan massal" setelah perangkat pemanggil milik kelompok Hizbullah yang berpihak pada Teheran di Lebanon meledak, menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia "mengecam tindakan teroris rezim Zionis... sebagai contoh pembunuhan massal." Di antara mereka yang terluka dalam ledakan pager pada hari Selasa adalah duta besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani, dengan media Iran melaporkan bahwa ia menderita luka "di tangan dan wajah."

Televisi pemerintah mengatakan bahwa Amani hanya mengalami luka ringan. Bulan Sabit Merah Iran mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah mengirim "tim penyelamat dan ahli bedah mata" ke Lebanon untuk merawat yang terluka.





Tidak ada komentar langsung dari Israel mengenai gelombang ledakan yang menewaskan sembilan orang, termasuk putri berusia 10 tahun dari seorang anggota Hizbullah, dan melukai sekitar 2.800 orang lainnya.

Ledakan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengumumkan akan memperluas tujuan perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober untuk mencakup perangnya melawan sekutu kelompok itu, Hizbullah, di sepanjang perbatasan negara itu dengan Lebanon. Dalam pernyataannya, Kanani menyatakan solidaritasnya kepada keluarga korban tewas dan luka-luka dalam ledakan tersebut, termasuk duta besar Iran.

“Memerangi aksi teroris rezim (Israel) dan ancaman yang timbul darinya merupakan kebutuhan yang nyata,” kata Kanani.

“Komunitas internasional perlu bertindak cepat untuk melawan impunitas otoritas kriminal Zionis.”
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More