Sistem Pager Dilumpuhkan Israel, Akankah Hizbullah Lancarkan Perang Baru di Timur Tengah?
Rabu, 18 September 2024 - 14:30 WIB
BEIRUT - Delapan orang tewas dan 2.750 lainnya terluka dalam ledakan massal pager di Lebanon pada (12/9/2024). Banyak pihak menduga bahwa Hizbullah akan meluncurkan perang baru karena serangan siber yang dilaksanakan Israel.
Menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abyad mengungkapkan, rumah sakit di Beirut dan kota-kota lain kewalahan. Kementerian Kesehatan telah meminta semua tenaga medis yang tersedia untuk menanggapi keadaan darurat tersebut.
Di antara yang terluka adalah duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, serta anggota kelompok Syiah Hizbullah. Seorang juru bicara organisasi tersebut, yang berbicara secara anonim kepada Reuters, menggambarkan insiden tersebut sebagai "pelanggaran keamanan terbesar" yang dihadapi kelompok tersebut sejak konflik di Gaza dimulai hampir setahun yang lalu.
Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut dan berbicara kepada The Wall Street Journal, pager yang meledak itu berasal dari kelompok baru yang diterima Hizbullah baru-baru ini. Seorang perwakilan kelompok itu mengungkapkan bahwa ratusan pejuang memiliki perangkat semacam itu. Ia menduga bahwa perangkat lunak perusak mungkin telah menyebabkan perangkat itu terlalu panas dan meledak. Beberapa anggota melaporkan merasakan pager itu menjadi panas dan membuangnya sebelum meledak.
Masih belum jelas apa yang memicu serangkaian ledakan ini, tetapi otoritas Lebanon yakin Israel berada di balik serangan siber. Kementerian luar negeri Lebanon mencirikan ledakan itu sebagai "eskalasi Israel yang berbahaya dan disengaja," dengan mengklaim bahwa ledakan itu "disertai dengan ancaman Israel untuk memperluas perang ke Lebanon dalam skala besar."
Sebagai tanggapan, Israel telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya di semua pelabuhan. “Pejabat keamanan Israel yakin Hizbullah berencana melakukan aksi militer, yang mendorong pertemuan mendesak para perwira senior di kementerian pertahanan untuk menjajaki opsi-opsi untuk kemungkinan eskalasi di utara,” demikian yang dicatat oleh publikasi Israel Haaretz.
Foto/AP
Pada tahun 2006, Hizbullah, milisi yang terkait dengan Iran di Lebanon, menculik dua tentara Israel dan menewaskan delapan lainnya, yang mendorong IDF untuk merespons dan memicu apa yang sekarang dikenal sebagai Perang Lebanon Kedua.
Menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abyad mengungkapkan, rumah sakit di Beirut dan kota-kota lain kewalahan. Kementerian Kesehatan telah meminta semua tenaga medis yang tersedia untuk menanggapi keadaan darurat tersebut.
Di antara yang terluka adalah duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, serta anggota kelompok Syiah Hizbullah. Seorang juru bicara organisasi tersebut, yang berbicara secara anonim kepada Reuters, menggambarkan insiden tersebut sebagai "pelanggaran keamanan terbesar" yang dihadapi kelompok tersebut sejak konflik di Gaza dimulai hampir setahun yang lalu.
Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut dan berbicara kepada The Wall Street Journal, pager yang meledak itu berasal dari kelompok baru yang diterima Hizbullah baru-baru ini. Seorang perwakilan kelompok itu mengungkapkan bahwa ratusan pejuang memiliki perangkat semacam itu. Ia menduga bahwa perangkat lunak perusak mungkin telah menyebabkan perangkat itu terlalu panas dan meledak. Beberapa anggota melaporkan merasakan pager itu menjadi panas dan membuangnya sebelum meledak.
Masih belum jelas apa yang memicu serangkaian ledakan ini, tetapi otoritas Lebanon yakin Israel berada di balik serangan siber. Kementerian luar negeri Lebanon mencirikan ledakan itu sebagai "eskalasi Israel yang berbahaya dan disengaja," dengan mengklaim bahwa ledakan itu "disertai dengan ancaman Israel untuk memperluas perang ke Lebanon dalam skala besar."
Sebagai tanggapan, Israel telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya di semua pelabuhan. “Pejabat keamanan Israel yakin Hizbullah berencana melakukan aksi militer, yang mendorong pertemuan mendesak para perwira senior di kementerian pertahanan untuk menjajaki opsi-opsi untuk kemungkinan eskalasi di utara,” demikian yang dicatat oleh publikasi Israel Haaretz.
Sistem Pager Dilumpuhkan Israel, Akankah Hizbullah Lancarkan Perang Baru di Timur Tengah?
1. Ancaman Perang Besar Bisa Terjadi
Foto/AP
Pada tahun 2006, Hizbullah, milisi yang terkait dengan Iran di Lebanon, menculik dua tentara Israel dan menewaskan delapan lainnya, yang mendorong IDF untuk merespons dan memicu apa yang sekarang dikenal sebagai Perang Lebanon Kedua.
tulis komentar anda