Apakah Rusia dan Korea Utara Bersahabat?

Senin, 16 September 2024 - 19:10 WIB
"Ini bukan hanya sebuah pernyataan, ini sudah terjadi. Dan semua ini merupakan pelanggaran berat oleh negara-negara Barat ... terhadap berbagai kewajiban internasional," katanya.

Dalam keadaan seperti itu, Rusia tidak mengesampingkan pengembangan kerja sama militer-teknis dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), tegasnya.

Sementara itu, Kim Jong-un mengatakan perjanjian itu "bersifat cinta damai dan defensif," seraya menambahkan bahwa perjanjian itu akan mempercepat terbentuknya dunia multipolar.

"Perjanjian yang kuat ini tidak lebih dari sekadar dokumen yang benar-benar konstruktif, menjanjikan, secara eksklusif cinta damai dan defensif, yang dirancang untuk melindungi dan mempertahankan kepentingan dasar rakyat kedua negara. Saya tidak ragu bahwa (perjanjian) itu akan menjadi kekuatan pendorong untuk mempercepat terbentuknya dunia multipolar baru," tegasnya.

Pemimpin Korea Utara itu juga menggambarkan perjanjian itu sebagai dokumen penting yang akan meletakkan dasar bagi kerja sama di masa mendatang antara kedua negara, termasuk dalam bidang ekonomi, politik, dan militer.

"Kawan-kawan, waktu telah berubah. ... Hari ini, sebuah jangkar telah diangkat di tempat ini dan dimulainya hubungan sekutu antara DPRK dan Federasi Rusia telah diumumkan, yang merupakan titik balik dalam sejarah perkembangan hubungan Korea-Rusia," katanya.



3. Kerja Sama di Berbagai Bidang

Rusia menganggap "sangat penting" untuk memperkuat hubungan Rusia-Korea di semua bidang, kata Putin, seraya mencatat bahwa pada tahun 2023 omzet perdagangan antara kedua negara meningkat sembilan kali lipat, dan selama lima bulan tahun ini meningkat sebesar 54%.

Rusia dan Korea menjalankan kebijakan luar negeri yang independen dan tidak menerima "bahasa pemerasan dan dikte," menentang "sanksi dan pembatasan yang bermotif politik, yang merusak sistem politik dan ekonomi global," tegas Putin.

Pemimpin Rusia berjanji untuk melawan praktik "pencekikan sanksi," dengan alasan bahwa itu adalah "alat yang digunakan Barat untuk mempertahankan hegemoninya."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More