Kalah Perang dengan Hamas di Gaza, Israel Justru Perluas Operasi Militer dengan Lebanon
Minggu, 15 September 2024 - 14:29 WIB
GAZA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk memperluas operasi militer di garis depan utara dengan Lebanon. Itu sebagai upaya untuk menutupi kekalahan militer Israel di Gaza.
Stasiun televisi Israel Channel 13 melaporkan bahwa Netanyahu membuat pernyataan tersebut selama sesi dialog strategis pada hari Kamis untuk membahas eskalasi di garis depan utara, tanpa menyebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam sesi tersebut.
"Israel di ambang operasi yang luas dan kuat di garis depan utara," katanya, dilansir Anadolu.
Saluran televisi tersebut mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya dari kantor Netanyahu yang mengatakan, "Belum ada tanggal yang ditetapkan" untuk eskalasi "tetapi diharapkan dalam waktu dekat."
Ditambahkannya, Kabinet dijadwalkan bertemu minggu depan untuk membahas eskalasi tersebut.
Laporan tersebut mencatat bahwa pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan perluasan perang di garis depan utara akan membutuhkan pengurangan kehadiran militer negara itu di Jalur Gaza pada saat yang sama.
Para pejabat memperingatkan bahwa setiap langkah untuk mengubah situasi saat ini di Israel utara "dapat menyebabkan perang skala besar."
Laporan tersebut muncul tak lama setelah Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan ancaman perang Israel terhadap Lebanon "tidak membuat kami takut," dan ia memperingatkan Tel Aviv bahwa jika perang pecah, ratusan ribu warga Israel dapat melarikan diri dari "permukiman jarak jauh."
Stasiun televisi Israel Channel 13 melaporkan bahwa Netanyahu membuat pernyataan tersebut selama sesi dialog strategis pada hari Kamis untuk membahas eskalasi di garis depan utara, tanpa menyebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam sesi tersebut.
"Israel di ambang operasi yang luas dan kuat di garis depan utara," katanya, dilansir Anadolu.
Saluran televisi tersebut mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya dari kantor Netanyahu yang mengatakan, "Belum ada tanggal yang ditetapkan" untuk eskalasi "tetapi diharapkan dalam waktu dekat."
Ditambahkannya, Kabinet dijadwalkan bertemu minggu depan untuk membahas eskalasi tersebut.
Laporan tersebut mencatat bahwa pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan perluasan perang di garis depan utara akan membutuhkan pengurangan kehadiran militer negara itu di Jalur Gaza pada saat yang sama.
Para pejabat memperingatkan bahwa setiap langkah untuk mengubah situasi saat ini di Israel utara "dapat menyebabkan perang skala besar."
Laporan tersebut muncul tak lama setelah Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan ancaman perang Israel terhadap Lebanon "tidak membuat kami takut," dan ia memperingatkan Tel Aviv bahwa jika perang pecah, ratusan ribu warga Israel dapat melarikan diri dari "permukiman jarak jauh."
tulis komentar anda