Kisah Albert Enstein Sesali Suratnya Jadi Cikal Bakal Bom Nuklir AS: ‘Celakalah Aku’

Minggu, 15 September 2024 - 13:09 WIB
Fisikawan genius Albert Enstein sesali suratnya yang jadi cikal bakal AS membuat bom nuklir. Dia meratap ‘celakalah aku’ saat tahu bom nuklir dijatuhkan di Hiroshima. Foto/NDTV
WASHINGTON - Fisikawan genius Albert Einstein merasa membuat kesalahan terbesar karena suratnya yang terkenal telah menjadi cikal bakal Amerika Serikat (AS) dalam membuat bom nuklir.

Dia pernah meratap “celakalah aku” ketika pertama kali bom nuklir Amerika dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

Mengutip NDTV, Minggu (15/9/2024), fisikawan Yahudi ini menyadari suratnya berperan penting dalam memajukan program nuklir AS.



Meski tidak berperan langsung, namun dia menyebut keterlibatannya dalam pengembangan senjata nuklir Amerika sebagai "satu kesalahan besar”.



Ketika mengetahui pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, Einstein menyadari penderitaan manusia yang sangat besar yang disebabkan oleh senjata-senjata tersebut sembari meratap: “Celakalah aku”.

Surat Einstein, yang berisi desakan kepada Presiden Franklin D Roosevelt agar AS memprioritaskan penelitian nuklir untuk senjata militer, telah terjual USD3,9 juta (lebih dari Rp60 miliar) dalam lelang Christie’s baru-baru ini.

Surat aslinya, yang ditulis tahun 1939, sekarang menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan Franklin D Roosevelt di New York. Itu sejatinya surat upaya Einstein untuk memperingatkan Presiden Roosevelt bahwa Jerman—saat itu di bawah kepemimpinan diktator Nazi Adolf Hitler—mungkin sedang mengembangkan senjata nuklir.

Dalam surat tersebut, Einstein membahas terobosan terbaru dalam fisika nuklir, dengan mencatat bahwa uranium dapat menjadi sumber energi baru dan penting dan memperingatkan bahwa energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menciptakan bom yang sangat kuat.

Einstein, bersama dengan sesama fisikawan Leo Szilard, telah meninggalkan Eropa karena kebangkitan Adolf Hitler. Merasakan adanya urgensi, surat Einstein membantu meyakinkan pemerintah AS untuk mempercepat penelitiannya tentang fisi nuklir, yang mengarah pada Proyek Manhattan dan pengembangan bom nuklir pada akhirnya.

Peter Klarnet, spesialis senior dalam bidang Americana—mencakup buku dan manuskrip tentang Amerika di Christie's—menggambarkan surat itu sebagai "salah satu surat paling berpengaruh dalam sejarah”.

Ditulis pada musim panas tahun 1939, surat itu menjadi latar belakang perlombaan senjata nuklir dan mengubah arah perang serta sejarah manusia.

Menurut laporan Business Insider, surat yang dilelang tersebut adalah satu-satunya yang dimiliki oleh swasta, yang sebelumnya dimiliki oleh mendiang salah satu pendiri Microsoft Paul Allen—yang membelinya pada tahun 2002 seharga USD2,1 juta.

Sebelumnya, surat tersebut merupakan bagian dari koleksi penerbit Malcolm Forbes, yang diperoleh dari harta warisan Leo Szilard.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More