Rusia Siap Berbagi Pengetahuan tentang Senjata NATO
Sabtu, 14 September 2024 - 10:01 WIB
MOSKOW - Wakil Menteri Pertahanan Rusia Aleksandr Fomin mengatakan sahabat-sahabat Rusia dapat memperoleh manfaat dari pengalamannya dalam menangani senjata-senjata Barat dalam konflik Ukraina.
Negara-negara Barat telah menyediakan sejumlah besar senjata untuk Kiev. “Meskipun kemampuan mereka diiklankan, senjata-senjata itu terbakar hebat di medan perang, tanpa ada peluang untuk diperbaiki," ungkap Fomin kepada hadirin di forum keamanan Xiangshan di Beijing pada Jumat (13/9/2024).
"Kami telah memperoleh pengetahuan dalam mengalahkan berbagai sistem senjata Barat dan menggunakan taktik-taktik modern, dan siap untuk berbagi pengalaman ini dengan mitra-mitra kami," papar dia.
Konflik Ukraina telah menyaksikan perubahan signifikan dalam peperangan modern, termasuk dalam penggunaan pesawat nirawak, komunikasi, dan tindakan balasan elektronik, menurut menteri tersebut kepada hadirin.
“Peran tank dan persyaratan untuk perlindungannya telah dievaluasi ulang, sementara operasi kontra-artileri telah menemukan dimensi baru,” ungkap Fomin.
"Senjata-senjata Rusia telah sepenuhnya mengonfirmasi keefektifannya dalam lingkungan pertempuran," tegas dia.
Para donor senjata Barat telah menyediakan senjata yang semakin canggih bagi militer Ukraina, dengan jet tempur F-16 menjadi tambahan terbaru dalam inventaris Kiev bulan lalu.
Media Barat memiliki ekspektasi tinggi terhadap "serangan balik" Kiev tahun lalu, di mana para donor Barat mengirimkan puluhan tank tempur utama.
Operasi yang berlangsung selama berbulan-bulan tersebut gagal menghasilkan perolehan teritorial yang signifikan, karena garis pertahanan Rusia terbukti terlalu kuat bagi pasukan Ukraina.
Kiev menuduh Barat memberikan bantuan yang tidak memadai, dan menyalahkan hal ini atas hasil yang kurang memuaskan.
Moskow, yang menganggap konflik Ukraina sebagai perang proksi yang dipimpin AS terhadap Rusia, telah menyelenggarakan pameran perangkat keras militer NATO yang dirampas.
Kementerian Pertahanan Rusia secara teratur memamerkan serangan yang berhasil terhadap persenjataan Barat dalam konteks konflik Ukraina.
Menurut Oryx, pusat analisis sumber terbuka, Kiev telah kehilangan 14 tank M1A1 Abrams, 103 kendaraan tempur infanteri M2A2 Bradley, 141 pengangkut personel lapis baja M113, 97 howitzer M777A2, dan ratusan persenjataan berat lainnya.
Negara-negara Barat telah menyediakan sejumlah besar senjata untuk Kiev. “Meskipun kemampuan mereka diiklankan, senjata-senjata itu terbakar hebat di medan perang, tanpa ada peluang untuk diperbaiki," ungkap Fomin kepada hadirin di forum keamanan Xiangshan di Beijing pada Jumat (13/9/2024).
"Kami telah memperoleh pengetahuan dalam mengalahkan berbagai sistem senjata Barat dan menggunakan taktik-taktik modern, dan siap untuk berbagi pengalaman ini dengan mitra-mitra kami," papar dia.
Konflik Ukraina telah menyaksikan perubahan signifikan dalam peperangan modern, termasuk dalam penggunaan pesawat nirawak, komunikasi, dan tindakan balasan elektronik, menurut menteri tersebut kepada hadirin.
“Peran tank dan persyaratan untuk perlindungannya telah dievaluasi ulang, sementara operasi kontra-artileri telah menemukan dimensi baru,” ungkap Fomin.
"Senjata-senjata Rusia telah sepenuhnya mengonfirmasi keefektifannya dalam lingkungan pertempuran," tegas dia.
Para donor senjata Barat telah menyediakan senjata yang semakin canggih bagi militer Ukraina, dengan jet tempur F-16 menjadi tambahan terbaru dalam inventaris Kiev bulan lalu.
Media Barat memiliki ekspektasi tinggi terhadap "serangan balik" Kiev tahun lalu, di mana para donor Barat mengirimkan puluhan tank tempur utama.
Operasi yang berlangsung selama berbulan-bulan tersebut gagal menghasilkan perolehan teritorial yang signifikan, karena garis pertahanan Rusia terbukti terlalu kuat bagi pasukan Ukraina.
Kiev menuduh Barat memberikan bantuan yang tidak memadai, dan menyalahkan hal ini atas hasil yang kurang memuaskan.
Moskow, yang menganggap konflik Ukraina sebagai perang proksi yang dipimpin AS terhadap Rusia, telah menyelenggarakan pameran perangkat keras militer NATO yang dirampas.
Kementerian Pertahanan Rusia secara teratur memamerkan serangan yang berhasil terhadap persenjataan Barat dalam konteks konflik Ukraina.
Menurut Oryx, pusat analisis sumber terbuka, Kiev telah kehilangan 14 tank M1A1 Abrams, 103 kendaraan tempur infanteri M2A2 Bradley, 141 pengangkut personel lapis baja M113, 97 howitzer M777A2, dan ratusan persenjataan berat lainnya.
(sya)
tulis komentar anda