AS Perintahkan Riset Potensi Serangan Nuklir di Rusia Barat dan Eropa Timur, untuk Apa?
Jum'at, 13 September 2024 - 09:18 WIB
Namun, perintah tersebut datang pada saat pembicaraan tentang potensi perang nuklir telah meningkat mengingat perang Ukraina dan perselisihan yang berkembang antara NATO dan Rusia.
Banyak pakar telah memperingatkan bahwa konfrontasi langsung antara Rusia dan blok Barat yang dipimpin AS dapat mengakibatkan bencana nuklir.
Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, Washington dan Moskow mengendalikan persenjataan atom terbesar di dunia, dengan masing-masing sekitar 5.000 dan 5.500 hulu ledak.
The New York Times melaporkan bulan lalu bahwa pemerintah AS telah menyetujui versi baru dari strategi nuklirnya.
Menurut surat kabar tersebut, dokumen itu memerintahkan pasukan AS untuk bersiap menghadapi kemungkinan konfrontasi nuklir terkoordinasi dengan Rusia, China, dan Korea Utara.
Rusia sering memperingatkan bahwa dukungan militer Barat terhadap pemerintah Ukraina dapat memperburuk konflik saat ini, mengubahnya menjadi Perang Dunia III.
Para pembuat kebijakan Rusia baru-baru ini mempertimbangkan untuk membuat penyesuaian terhadap doktrin atom negara itu sendiri untuk menyediakan serangan nuklir pre-emptive.
Namun, Moskow secara konsisten menyatakan bahwa perang nuklir tidak boleh terjadi.
Lihat Juga: Rusia Diduga Eksekusi Tentara Ukraina, Pedang Bertuliskan 'untuk Kursk' Tertancap di Dada
Banyak pakar telah memperingatkan bahwa konfrontasi langsung antara Rusia dan blok Barat yang dipimpin AS dapat mengakibatkan bencana nuklir.
Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, Washington dan Moskow mengendalikan persenjataan atom terbesar di dunia, dengan masing-masing sekitar 5.000 dan 5.500 hulu ledak.
The New York Times melaporkan bulan lalu bahwa pemerintah AS telah menyetujui versi baru dari strategi nuklirnya.
Menurut surat kabar tersebut, dokumen itu memerintahkan pasukan AS untuk bersiap menghadapi kemungkinan konfrontasi nuklir terkoordinasi dengan Rusia, China, dan Korea Utara.
Rusia sering memperingatkan bahwa dukungan militer Barat terhadap pemerintah Ukraina dapat memperburuk konflik saat ini, mengubahnya menjadi Perang Dunia III.
Para pembuat kebijakan Rusia baru-baru ini mempertimbangkan untuk membuat penyesuaian terhadap doktrin atom negara itu sendiri untuk menyediakan serangan nuklir pre-emptive.
Namun, Moskow secara konsisten menyatakan bahwa perang nuklir tidak boleh terjadi.
Lihat Juga: Rusia Diduga Eksekusi Tentara Ukraina, Pedang Bertuliskan 'untuk Kursk' Tertancap di Dada
(mas)
tulis komentar anda