Seteru Memanas, Pesawat Pengebom Nuklir AS dan Rusia Saling Unjuk Kekuatan
Jum'at, 13 September 2024 - 07:46 WIB
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) dan Rusia saling unjuk kekuatan di Eropa Utara dan Asia Timur Laut dari Selasa hingga Kamis, dengan mengerahkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir ke kedua wilayah tersebut.
Manuver kedua kekuatan nuklir ini terjadi di tengah perseteruan mereka yang terus memanas terkait perang Moskow di Ukraina.
Pengerahan pesawat pengebom, yang merupakan komponen udara dari triad nuklir kedua negara, dilakukan saat latihan militer strategis Rusia Ocean-2024 sedang berlangsung di perairan negara itu dan di Laut Mediterania.
Rusia juga bergabung dengan China dalam latihan tempur yang diadakan di Timur Jauh.
Gedung Putih mengatakan tidak ada alasan untuk mengubah postur militer atau postur pencegahan dalam menanggapi latihan tempur Rusia dan China.
Beijing mengeklaim latihan gabungan tersebut ditujukan untuk memperdalam koordinasi strategis antara kedua militer dan meningkatkan kemampuan mereka untuk merespons ancaman.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh AS dan sekutunya menggunakan apa yang disebutnya ancaman Rusia dan kebijakan pengekangan China sebagai dalih untuk membangun kehadiran militer di sepanjang perbatasan barat Rusia, serta di Arktik dan Asia-Pasifik.
Unjuk kekuatan ini dimulai dengan latihan yang melibatkan pesawat tempur siluman dari Angkatan Udara AS dan Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang di atas Samudra Pasifik. Sebuah pesawat pengebom B-2 Spirit Amerika dan empat jet tempur F-35A Lightning II Jepang berlatih di atas pantai timur Jepang pada hari Selasa.
Manuver kedua kekuatan nuklir ini terjadi di tengah perseteruan mereka yang terus memanas terkait perang Moskow di Ukraina.
Pengerahan pesawat pengebom, yang merupakan komponen udara dari triad nuklir kedua negara, dilakukan saat latihan militer strategis Rusia Ocean-2024 sedang berlangsung di perairan negara itu dan di Laut Mediterania.
Rusia juga bergabung dengan China dalam latihan tempur yang diadakan di Timur Jauh.
Gedung Putih mengatakan tidak ada alasan untuk mengubah postur militer atau postur pencegahan dalam menanggapi latihan tempur Rusia dan China.
Beijing mengeklaim latihan gabungan tersebut ditujukan untuk memperdalam koordinasi strategis antara kedua militer dan meningkatkan kemampuan mereka untuk merespons ancaman.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh AS dan sekutunya menggunakan apa yang disebutnya ancaman Rusia dan kebijakan pengekangan China sebagai dalih untuk membangun kehadiran militer di sepanjang perbatasan barat Rusia, serta di Arktik dan Asia-Pasifik.
Unjuk kekuatan ini dimulai dengan latihan yang melibatkan pesawat tempur siluman dari Angkatan Udara AS dan Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang di atas Samudra Pasifik. Sebuah pesawat pengebom B-2 Spirit Amerika dan empat jet tempur F-35A Lightning II Jepang berlatih di atas pantai timur Jepang pada hari Selasa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda