3 Fakta Hubungan Baik Abu Ubaidah dan Yahya Sinwar di Dalam Tubuh Hamas
Rabu, 11 September 2024 - 20:50 WIB
GAZA - Juru bicara sayap militer Hamas Abu Ubaidah dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar memiliki hubungan baik. Keduanya merupakan figur sentral Hamas dalam menggelorakan perlawanan terhadap tentara Israel.
Abu Ubaidah tetap berada di bawah komando Yahya Sinwar dalam mengendalikan Hamas. Itu menunjukkan bagaimana koordinasi di antara kedua tokoh tersebut berjalan baik.
Foto/AP
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berjanji setia kepada Yahya Sinwar, yang terpilih sebagai kepala baru biro politik kelompok tersebut, menggantikan Ismail Haniyeh.
“Brigade Al-Qassam berjanji setia kepada pemimpin Yahya Sinwar dan menegaskan kesiapan penuh mereka untuk melaksanakan keputusannya,” kata Abu Ubaidah, juru bicara militer untuk brigade tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Brigade Al-Qassam “melihat pemilihan Sinwar sebagai pemimpin Hamas, menggantikan Haniyeh, sebagai bukti vitalitas dan kekuatan gerakan tersebut,” tambahnya.
Hamas memilih Sinwar, 61 tahun, untuk menggantikan Haniyeh, yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada tanggal 31 Juli dalam sebuah serangan yang dikaitkan dengan Israel.
Sebelum dipilih untuk memimpin biro politik kelompok perlawanan Palestina, Sinwar terpilih sebagai kepala gerakan di Jalur Gaza pada tahun 2017 dan terpilih kembali pada tahun 2021.
Abu Ubaidah tetap berada di bawah komando Yahya Sinwar dalam mengendalikan Hamas. Itu menunjukkan bagaimana koordinasi di antara kedua tokoh tersebut berjalan baik.
3 Fakta Hubungan Baik Abu Ubaidah dan Yahya Sinwar di Dalam Tubuh Hamas
1. Abu Ubaidah Berbait kepada Yahya Sinwar
Foto/AP
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berjanji setia kepada Yahya Sinwar, yang terpilih sebagai kepala baru biro politik kelompok tersebut, menggantikan Ismail Haniyeh.
“Brigade Al-Qassam berjanji setia kepada pemimpin Yahya Sinwar dan menegaskan kesiapan penuh mereka untuk melaksanakan keputusannya,” kata Abu Ubaidah, juru bicara militer untuk brigade tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Brigade Al-Qassam “melihat pemilihan Sinwar sebagai pemimpin Hamas, menggantikan Haniyeh, sebagai bukti vitalitas dan kekuatan gerakan tersebut,” tambahnya.
Hamas memilih Sinwar, 61 tahun, untuk menggantikan Haniyeh, yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada tanggal 31 Juli dalam sebuah serangan yang dikaitkan dengan Israel.
Sebelum dipilih untuk memimpin biro politik kelompok perlawanan Palestina, Sinwar terpilih sebagai kepala gerakan di Jalur Gaza pada tahun 2017 dan terpilih kembali pada tahun 2021.
tulis komentar anda