Politisi Muslim Swiss Tembaki Lukisan Yesus dan Perawan Maria, lalu Minta Maaf
Senin, 09 September 2024 - 13:39 WIB
ZURICH - Sanija Ameti, politisi perempuan Muslim dari Partai Liberal Hijau Swiss (GLP), telah menjadikan lukisan bergambar Yesus Kristus dan Perawan Maria sebagai sasaran tembak.
Setelah aksinya memicu kemarahan publik, Ameti bergegas meminta maaf.
Pada akhir pekan lalu, dia mengunggah foto dirinya memegang pistol olahraga dan foto lain berupa lukisan Perawan Maria dan Bayi Yesus dengan wajah mereka yang penuh lubang peluru di Instagram.
Menurut media lokal, sebagai sasaran tembak dia menggunakan salah satu karya pelukis Italia abad pertengahan Tommaso del Mazza yang diambil dari katalog bergambar.
Setelah mendapat reaksi keras secara online, Ameti menghapus unggahannya dan meminta maaf.
Dia menjelaskan bahwa dirinya telah memutuskan untuk menggunakan halaman dari katalog tersebut karena ukurannya tepat dan cukup terlihat untuk dijadikan sasaran tembak.
“Saya tidak memperhatikan isi gambar tersebut,” katanya.
“Itu tidak benar. Saya minta maaf dari lubuk hati saya yang terdalam jika saya menyinggung siapa pun," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (9/9/2024).
Setelah aksinya memicu kemarahan publik, Ameti bergegas meminta maaf.
Pada akhir pekan lalu, dia mengunggah foto dirinya memegang pistol olahraga dan foto lain berupa lukisan Perawan Maria dan Bayi Yesus dengan wajah mereka yang penuh lubang peluru di Instagram.
Menurut media lokal, sebagai sasaran tembak dia menggunakan salah satu karya pelukis Italia abad pertengahan Tommaso del Mazza yang diambil dari katalog bergambar.
Setelah mendapat reaksi keras secara online, Ameti menghapus unggahannya dan meminta maaf.
Dia menjelaskan bahwa dirinya telah memutuskan untuk menggunakan halaman dari katalog tersebut karena ukurannya tepat dan cukup terlihat untuk dijadikan sasaran tembak.
“Saya tidak memperhatikan isi gambar tersebut,” katanya.
“Itu tidak benar. Saya minta maaf dari lubuk hati saya yang terdalam jika saya menyinggung siapa pun," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (9/9/2024).
Lihat Juga :
tulis komentar anda