Mengenal Apollo Quiboloy, Pendeta yang Menjadikan Jemaatnya sebagai Budak Seks dan Diburu FBI

Minggu, 08 September 2024 - 22:20 WIB
"Kami percaya pada proses peradilan dan kami tentu berharap kebenaran akan menang dan pelayanan kerajaan akan terus maju."

Menteri Kehakiman Filipina Menardo Guevarra mengatakan Quiboloy tidak menghadapi pengaduan apa pun di negaranya terkait dengan tuduhan AS. Dia mengatakan tanpa merinci bahwa pengaduan terpisah untuk pemerkosaan diajukan terhadap Quiboloy di kota Davao tahun lalu tetapi telah ditolak tetapi keputusan tersebut diajukan banding di Departemen Kehakiman di Manila.

3. Terlibat Perdagangan Manusia



Foto/AP

Pengaduan yang ditolak tersebut mencakup tuduhan pelecehan anak, perdagangan manusia melalui kerja paksa dan perdagangan manusia melalui pelecehan seksual, kata Guevarra kepada wartawan di Manila.

Dakwaan tersebut menuduh Quiboloy dan yang lainnya merekrut wanita dan gadis, yang biasanya berusia 12 hingga 25 tahun, sebagai "pastor" yang memasak makanannya, membersihkan rumahnya, memijatnya, dan bepergian bersamanya ke seluruh dunia. Beberapa juga berhubungan seks dengan Quiboloy pada "tugas malam" yang dijadwalkan, termasuk beberapa anak di bawah umur seperti seorang gadis berusia 15 tahun, menurut dakwaan tersebut.

Mereka dipaksa untuk melakukan "tugas malam" di bawah "ancaman pelecehan fisik dan verbal serta kutukan abadi," menurut dakwaan tersebut.

4. Melakukan Pernikahan Palsu

Quiboloy dan yang lainnya juga dituduh membawa anggota gereja ke AS dengan visa pelajar yang diperoleh secara curang atau pernikahan palsu untuk meminta sumbangan bagi badan amal gereja, yang berpusat di pinggiran kota Los Angeles di Glendale.

Pekerja yang berhasil melarikan diri dari gereja tersebut mengatakan kepada FBI bahwa mereka bekerja sepanjang tahun dan dipukuli serta dilecehkan secara psikologis jika mereka tidak memenuhi kuota harian, menurut dokumen pengadilan dari dakwaan sebelumnya. Beberapa menggambarkan harus tinggal di mobil di halte truk.



5. Menggelapkan Dana Sumbangan

Dana untuk lembaga nirlaba Children’s Joy Foundation USA seharusnya diberikan kepada anak-anak miskin di Filipina. Namun jaksa penuntut mengatakan sebagian besar dana tersebut digunakan untuk membiayai operasional gereja dan gaya hidup mewah Quiboloy dan pemimpin gereja lainnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More