Sebelum Terbunuh, Sandera Israel Pernah Kritik Kebijakan Perang Netanyahu
Rabu, 04 September 2024 - 18:35 WIB
GAZA - Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Palestina Hamas , merilis sebuah video yang menampilkan seorang sandera Israel, Ori Danino, setelah tentara Israel mengumumkan penemuan jenazahnya bersama dengan lima orang lainnya dari sebuah terowongan di Jalur Gaza selatan.
Dalam video berdurasi dua menit dan 36 detik itu, Ori Danino yang berusia 25 tahun mengkritik upaya penyelamatan yang gagal oleh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia memperingatkan bahwa pemboman hebat yang terus-menerus dilakukan militer Israel di wilayah tersebut akan menyebabkan kematian semua sandera.
Danino mengatakan bahwa ia "ditangkap pada 7 Oktober di sebuah festival musik dekat Gaza dan ditahan dalam kondisi yang keras oleh Hamas dengan akses terbatas ke makanan, air, dan listrik."
"Penembakan dan tembakan (oleh militer Israel) tidak pernah berhenti."
Berbicara kepada pemerintah Israel dan kabinet perang, ia berkata: "Kalian sekarang mencoba membunuh kami satu per satu melalui upaya penyelamatan dan serangan udara yang gagal."
"Kalian gagal pada 7 Oktober, dan kalian gagal dalam misi kalian untuk melindungi kami," tambahnya.
"Israel harus melakukan segalanya untuk membawa kami pulang hidup-hidup dan melaksanakan kesepakatan pertukaran tahanan ini... Jangan abaikan kami... Kami hanya ingin pulang," katanya.
"Keluarkan kami dari sini hidup-hidup, karena pada tingkat ini (serangan udara Israel yang intens dan membabi buta), tidak seorang pun akan dibiarkan hidup." Pada hari Minggu, militer Israel mengumumkan penemuan jenazah enam tawanan Israel dari sebuah terowongan di kota Rafah di Gaza selatan, termasuk jenazah Danino.
Tentara Israel menuduh Hamas membunuh mereka, sementara Hamas mengatakan militer Israel membunuh mereka melalui pemboman udara langsung.
Dalam video berdurasi dua menit dan 36 detik itu, Ori Danino yang berusia 25 tahun mengkritik upaya penyelamatan yang gagal oleh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia memperingatkan bahwa pemboman hebat yang terus-menerus dilakukan militer Israel di wilayah tersebut akan menyebabkan kematian semua sandera.
Danino mengatakan bahwa ia "ditangkap pada 7 Oktober di sebuah festival musik dekat Gaza dan ditahan dalam kondisi yang keras oleh Hamas dengan akses terbatas ke makanan, air, dan listrik."
"Penembakan dan tembakan (oleh militer Israel) tidak pernah berhenti."
Berbicara kepada pemerintah Israel dan kabinet perang, ia berkata: "Kalian sekarang mencoba membunuh kami satu per satu melalui upaya penyelamatan dan serangan udara yang gagal."
"Kalian gagal pada 7 Oktober, dan kalian gagal dalam misi kalian untuk melindungi kami," tambahnya.
"Israel harus melakukan segalanya untuk membawa kami pulang hidup-hidup dan melaksanakan kesepakatan pertukaran tahanan ini... Jangan abaikan kami... Kami hanya ingin pulang," katanya.
"Keluarkan kami dari sini hidup-hidup, karena pada tingkat ini (serangan udara Israel yang intens dan membabi buta), tidak seorang pun akan dibiarkan hidup." Pada hari Minggu, militer Israel mengumumkan penemuan jenazah enam tawanan Israel dari sebuah terowongan di kota Rafah di Gaza selatan, termasuk jenazah Danino.
Tentara Israel menuduh Hamas membunuh mereka, sementara Hamas mengatakan militer Israel membunuh mereka melalui pemboman udara langsung.
tulis komentar anda