Mengenal Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Perintahkan Serang Israel dengan 320 Roket
Rabu, 28 Agustus 2024 - 11:40 WIB
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah jadi sosok yang disorot menyusul panasnya konflik antara Hizbullah dan Israel.
Konflik keduanya membesar setelah terbunuhnya Komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon, dan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.
Dilansir dari The Guardian, Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang 11 lokasi militer Israel, menembakkan lebih dari 320 roket dan mengirim drone terbang ke Israel utara pada hari Minggu (25/8) sebagai bagian dari “fase pertama” tanggapannya terhadap pembunuhan Israel terhadap komandan Hizbullah.
Masih di hari yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan di Lebanon. Serangan tersebut dikonfirmasi telah menewaskan satu orang.
Nasrallah mengungkapkan jika serangannya tersebut adalah balasan atas pembunuhan komandan utama Hizbullah Fuad Shukr.
Dirinya juga menambahkan, jika serangan tersebut masih belum cukup maka Hizbullah akan kembali menyerang di lain waktu.
Dilansir dari Britannica, Hassan Nasrallah yang lahir pada 31 Agustus 1960 adalah seorang pejuang dan pemimpin politik Lebanon yang menjabat sebagai pemimpin Hizbullah dari tahun 1992.
Hassan Nasrallah lahir sebagai anak kesembilan dari sepuluh bersaudara dalam keluarga Syiah di Bourj Hammoud , Distrik Matn. Dirinya mulai bergabung dengan Hizbullah setelah invasi Israel ke Lebanon tahun 1982.
Pada tahun 1989, Nasrallah melakukan perjalanan ke Qom, Iran, di mana dia melanjutkan studi agamanya.
Dia kembali ke Lebanon pada 1991, untuk menggantikan Musawi menjadi pemimpin Hizbullah. Musawi terbunuh oleh serangan udara Israel pada tahun berikutnya.
Selama kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah memperoleh roket dengan jangkauan yang lebih jauh, yang memungkinkan mereka menyerang Israel utara meskipun ada pendudukan Israel di Lebanon selatan.
Sosoknya sempat dipuji di Lebanon karena berhasil mengakhiri pendudukan Israel di Lebanon Selatan. Meski begitu, di bawah masa jabatannya, Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, serta oleh Uni Eropa.
Nasrallah tinggal di Beirut Selatan bersama istrinya Fatimah Yasin, yang berasal dari desa Al-Abbasiyah di Lebanon, dan empat anaknya yang bernama, Muhammad Javed, Zainab, Muhammad Ali dan Muhammad Mahdi.
Pada malam 12 September 1997, empat pejuang Hizbullah tewas dalam penyerangan Israel di dekat Mlikh . Salah satu korban tewas adalah Muhammad Hadi, putra tertua Nasrallah, yang berusia delapan belas tahun.
Meski begitu, Nasrallah justru merasa bangga dengan putranya yang telah menjadi syuhada. Kebencian pemimpin Hizbullah pada Israel sendiri bisa dibilang telah mendarah daging, mengingat banyaknya konflik antara Lebanon dengan Negeri Zionis di masa lalu.
Konflik keduanya membesar setelah terbunuhnya Komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon, dan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.
Dilansir dari The Guardian, Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang 11 lokasi militer Israel, menembakkan lebih dari 320 roket dan mengirim drone terbang ke Israel utara pada hari Minggu (25/8) sebagai bagian dari “fase pertama” tanggapannya terhadap pembunuhan Israel terhadap komandan Hizbullah.
Masih di hari yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan di Lebanon. Serangan tersebut dikonfirmasi telah menewaskan satu orang.
Nasrallah mengungkapkan jika serangannya tersebut adalah balasan atas pembunuhan komandan utama Hizbullah Fuad Shukr.
Dirinya juga menambahkan, jika serangan tersebut masih belum cukup maka Hizbullah akan kembali menyerang di lain waktu.
Dilansir dari Britannica, Hassan Nasrallah yang lahir pada 31 Agustus 1960 adalah seorang pejuang dan pemimpin politik Lebanon yang menjabat sebagai pemimpin Hizbullah dari tahun 1992.
Hassan Nasrallah lahir sebagai anak kesembilan dari sepuluh bersaudara dalam keluarga Syiah di Bourj Hammoud , Distrik Matn. Dirinya mulai bergabung dengan Hizbullah setelah invasi Israel ke Lebanon tahun 1982.
Pada tahun 1989, Nasrallah melakukan perjalanan ke Qom, Iran, di mana dia melanjutkan studi agamanya.
Dia kembali ke Lebanon pada 1991, untuk menggantikan Musawi menjadi pemimpin Hizbullah. Musawi terbunuh oleh serangan udara Israel pada tahun berikutnya.
Selama kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah memperoleh roket dengan jangkauan yang lebih jauh, yang memungkinkan mereka menyerang Israel utara meskipun ada pendudukan Israel di Lebanon selatan.
Sosoknya sempat dipuji di Lebanon karena berhasil mengakhiri pendudukan Israel di Lebanon Selatan. Meski begitu, di bawah masa jabatannya, Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, serta oleh Uni Eropa.
Nasrallah tinggal di Beirut Selatan bersama istrinya Fatimah Yasin, yang berasal dari desa Al-Abbasiyah di Lebanon, dan empat anaknya yang bernama, Muhammad Javed, Zainab, Muhammad Ali dan Muhammad Mahdi.
Pada malam 12 September 1997, empat pejuang Hizbullah tewas dalam penyerangan Israel di dekat Mlikh . Salah satu korban tewas adalah Muhammad Hadi, putra tertua Nasrallah, yang berusia delapan belas tahun.
Meski begitu, Nasrallah justru merasa bangga dengan putranya yang telah menjadi syuhada. Kebencian pemimpin Hizbullah pada Israel sendiri bisa dibilang telah mendarah daging, mengingat banyaknya konflik antara Lebanon dengan Negeri Zionis di masa lalu.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda