Trump Puji Keterampilan Tempur Rusia di Musim Dingin

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:30 WIB
Calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, berpidato di Konferensi Umum ke-146 Asosiasi Garda Nasional Amerika Serikat, 26 Agustus 2024, di Detroit. Foto/AP/Paul Sancya
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyatakan kekagumannya atas keterampilan tempur militer Rusia. Dia berjanji mengakhiri konflik Ukraina sebelum akhir tahun jika terpilih sebagai presiden.

Trump membahas konflik Rusia-Ukraina sebagai bagian dari wawancara selama satu jam yang diunggah pada Senin (26/8/2024) dengan mantan anggota SEAL Angkatan Laut AS dan kontraktor CIA Shawn Ryan, yang diiklankan sebagai "kisah-kisah tanpa filter tentang peristiwa heroik dan isu-isu dunia terkini."

"Rusia adalah pejuang musim dingin yang hebat," ujar Trump kepada Ryan. "Mereka mengalahkan Jerman dan Napoleon. Mereka tidak mudah dikalahkan. Dan mereka memiliki militer yang besar, dan Ukraina tidak. Namun, Ukraina membuat kita memberi mereka banyak uang."



AS dan sekutunya telah menyalurkan lebih dari USD400 miliar bantuan ke Kiev sejak konflik dimulai pada tahun 2022, termasuk lebih dari USD120 miliar dalam bentuk bantuan militer langsung, menurut perkiraan Kiel Institute, lembaga pemikir Jerman yang melacak kontribusi tersebut.

Tanpa menjelaskan secara rinci, Trump menolak AS yang menyumbang sebagian besar bantuan militer, dengan alasan negara-negara anggota NATO di Eropa perlu "menyamakan" kontribusi mereka.

"Perang itu jauh lebih dahsyat daripada yang dipahami orang," ujar Trump dalam wawancara tersebut.

Dia juga berjanji "menyelesaikannya" sebagai presiden terpilih dan tidak menunggu pelantikan pada bulan Januari.

Trump telah berulang kali berpendapat konflik tidak akan pecah jika dia tetap di Gedung Putih, alih-alih digantikan Joe Biden pada tahun 2021. Dia juga berjanji mengakhiri pertempuran dalam waktu 24 jam.

Ini bukan pertama kalinya Trump memuji "mesin perang" Rusia. Dia pertama kali menyinggungnya dalam acara kumpul-kumpul di Fox News pada Februari, kemudian pada Juli, menceritakan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More