Siapa Pavel Durov? CEO Telegram yang Jadi Musuh Bersama Negara-negara Barat

Minggu, 25 Agustus 2024 - 22:20 WIB

4. Bergaya Hidup Nomaden

Sejak meninggalkan Rusia, Durov telah menjalani gaya hidup nomaden, terus-menerus mencari tempat berlindung yang aman bagi dirinya dan perusahaannya. Pencariannya untuk rumah bagi Telegram membawanya ke Berlin, London, Singapura, dan San Francisco sebelum menetap di Dubai, tempat kantor pusatnya saat ini berada.

5. Memiliki Banyak Status Kewarganegaraan

Durov menjadi warga negara Prancis pada tahun 2021 dan dilaporkan memegang kewarganegaraan di Uni Emirat Arab serta St. Kitts dan Nevis, negara kepulauan ganda di Karibia.

6. Selalu Ingin Kebebasan

Popularitas Telegram bukannya tanpa tantangan. Pada tahun 2018, Rusia berupaya memblokir aplikasi tersebut setelah Durov menolak memberikan akses ke pesan terenkripsi milik pengguna kepada layanan keamanan negara. Larangan tersebut sebagian besar tidak efektif, tetapi memicu protes dan kritik dari LSM.

Baru-baru ini, negara-negara Eropa, termasuk Prancis, telah meneliti Telegram atas masalah keamanan dan pelanggaran data. Pertumbuhan aplikasi tersebut di Eropa telah menarik perhatian regulator Uni Eropa, yang mungkin memberlakukan persyaratan yang lebih ketat pada Telegram berdasarkan undang-undang konten daring yang baru.

"Saya lebih suka bebas daripada menerima perintah dari siapa pun," kata Durov kepada jurnalis AS Tucker Carlson pada bulan April tentang kepergiannya dari Rusia dan pencarian kantor pusat untuk perusahaannya.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More