Abbas Minta Kuartet Timur Tengah Mediasi Pembicaraan Damai dengan Israel
Rabu, 26 Agustus 2020 - 07:56 WIB
Pengumuman Abbas datang pada hari yang sama dengan pertemuan virtual sesi Dewan Keamanan PBB di mana para peserta menyampaikan pernyataan tentang proses perdamaian Israel-Palestina, membahas masalah-masalah seperti masalah kemanusiaan di wilayah Palestina, kekerasan yang memburuk dan upaya untuk menghidupkan kembali format Kuartet.
Perwakilan permanen Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan serangkaian masalah status akhir harus diselesaikan dalam negosiasi langsung antara Palestina dan Israel. Ia menyerukan mitra Kuartetnya untuk mengintensifkan kerja sama dalam kepentingan ini, menurut tweet yang diposting misi Rusia untuk PBB.
Duta Besar Jerman untuk PBB Gunter Sautter berharap kesepakatan UEA-Israel akan memulihkan dialog yang bermakna antara Israel dan Palestina menuju penyelesaian damai yang dinegosiasikan dari konflik mereka. Ia juga menyerukan dimulainya kembali negosiasi langsung dan bermakna antara para pihak sebagai langkah pertama untuk menghidupkan kembali proses perdamaian, dan mengatakan bahwa pengaktifan kembali Kuartet Timur Tengah akan menjadi pilihan terbaik untuk membahas jalan ke depan.
Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft memuji rencana perdamaian Trump dan kesepakatan UEA-Israel, sembari menyalahkan kaum kelompok Syiah revolusioner Iran, gerakan Islam Sunni Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, dan negara-negara lain yang tidak disebutkan namanya karena memicu kerusuhan di wilayah tersebut.
"Begitu banyak kemajuan dalam mendefinisikan parameter penyelesaian telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir, karena negosiator Israel dan Palestina berkompromi satu sama lain dalam mengejar perdamaian," kata Craft.
"Kedua belah pihak harus melanjutkan dengan semangat niat baik, yang telah kami hasilkan perdamaian bagi jutaan orang di Timur Tengah. Negara-negara Arab yang berdamai dengan Israel tidak mengurangi kebutuhan akan perdamaian dengan Palestina. Amerika ingin melihat perdamaian di antara bangsa itu. Israel dan rakyat Palestina," sambungnya.(Baca: Kesepakatan UEA-Israel Dikhawatirkan Pecah Posisi Arab Soal Palestina )
Namun, di lapangan, pejuang yang berbasis di Gaza menembakkan roket dan melepaskan balon berisi bom, sementara Israel melakukan serangan melalui udara dan darat. Di tengah kekerasan ini, angkatan bersenjata Israel mengirimkan peringatan penguncian baru bagi penduduk di utara setelah laporan tentang potensi infiltrasi dari perbatasan utara dengan Lebanon, tempat gerakan Hizbullah yang didukung Iran beroperasi.
Perwakilan permanen Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan serangkaian masalah status akhir harus diselesaikan dalam negosiasi langsung antara Palestina dan Israel. Ia menyerukan mitra Kuartetnya untuk mengintensifkan kerja sama dalam kepentingan ini, menurut tweet yang diposting misi Rusia untuk PBB.
Duta Besar Jerman untuk PBB Gunter Sautter berharap kesepakatan UEA-Israel akan memulihkan dialog yang bermakna antara Israel dan Palestina menuju penyelesaian damai yang dinegosiasikan dari konflik mereka. Ia juga menyerukan dimulainya kembali negosiasi langsung dan bermakna antara para pihak sebagai langkah pertama untuk menghidupkan kembali proses perdamaian, dan mengatakan bahwa pengaktifan kembali Kuartet Timur Tengah akan menjadi pilihan terbaik untuk membahas jalan ke depan.
Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft memuji rencana perdamaian Trump dan kesepakatan UEA-Israel, sembari menyalahkan kaum kelompok Syiah revolusioner Iran, gerakan Islam Sunni Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, dan negara-negara lain yang tidak disebutkan namanya karena memicu kerusuhan di wilayah tersebut.
"Begitu banyak kemajuan dalam mendefinisikan parameter penyelesaian telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir, karena negosiator Israel dan Palestina berkompromi satu sama lain dalam mengejar perdamaian," kata Craft.
"Kedua belah pihak harus melanjutkan dengan semangat niat baik, yang telah kami hasilkan perdamaian bagi jutaan orang di Timur Tengah. Negara-negara Arab yang berdamai dengan Israel tidak mengurangi kebutuhan akan perdamaian dengan Palestina. Amerika ingin melihat perdamaian di antara bangsa itu. Israel dan rakyat Palestina," sambungnya.(Baca: Kesepakatan UEA-Israel Dikhawatirkan Pecah Posisi Arab Soal Palestina )
Namun, di lapangan, pejuang yang berbasis di Gaza menembakkan roket dan melepaskan balon berisi bom, sementara Israel melakukan serangan melalui udara dan darat. Di tengah kekerasan ini, angkatan bersenjata Israel mengirimkan peringatan penguncian baru bagi penduduk di utara setelah laporan tentang potensi infiltrasi dari perbatasan utara dengan Lebanon, tempat gerakan Hizbullah yang didukung Iran beroperasi.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda