Donald Trump Tebar Harapan dan Optimisme untuk Amerika
Rabu, 26 Agustus 2020 - 07:13 WIB
Partai Republik berjanji akan memberikan pesan yang menginspirasi dan positif. Itu tentu berbeda dengan karakteristik Konvensi Partai Demokrat yang dianggap mengusung kesedihan. “Trump yang dipilih untuk melindungi keluarga kita dan orang terkasih dari gerakan jahat yang merusak cara hidup kita, tetangga, sekolah, gereja, dan nilai-nilai,” kata Charlie Kirk, aktivis yang menjalankan Turning Point USA, kelompok mahasiswa konservatif.
Dalam berbagai kesempatan, Donald Trump kerap menuduh Partai Demokrat AS melakukan segala cara untuk mengalahkannya. Terutama di negara-negara bagian yang disebutnya sebagai “Blue State” karena dikuasai Partai Demokrat. Anggota Kongres Partai Demokrat AS juga menuding pemimpin lembaga pos AS Louis DeJoy, yang merupakan pendukung Trump, melakukan sabotase untuk mengganggu pemungutan suara melalui surat.
Tak hanya itu, Partai Demokrat AS juga melakukan manuver melalui Jaksa Agung New York dengan menyelidiki bisnis keluarga Trump. Trump dituding menyembunyikan aset dan tidak melaporkan kepada negara. Partai Demokrat AS juga menuding Trump tak mampu menangani pandemi. “Mereka (Partai Demokrat) menggunakan Covid-19 untuk menipu rakyat AS,” kata Trump. Sementara penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengungkapkan, rakyat AS akan melihat visi penuh harapan bagi AS yang disampaikan Trump. Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pun mengungkapkan hal yang sama. “Presiden Trump akan fokus dengan rakyat AS,” katanya. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
Meskipun diliputi optimisme, Donald Trump dihadapkan pada pembelotan beberapa politisi Partai Republik yang memberikan dukungan kepada Joe Biden. Sekitar 27 mantan anggota parlemen AS dari Partai Republik, termasuk mantan anggota senat Jeff Flake, memberikan dukungan kepada Biden. Menurut Flake, dukungan bagi Biden tetap dilanjutkan meskipun dia adalah anggota Partai Republik. “Selama empat tahun terakhir, saya sangat kecewa dengan presiden kita,” ucapnya.
Sebelumnya Lincoln Project, kelompok penentang Trump, menyatakan mantan Ketua Komite Nasional Republik Michael Steel juga bergabung menjadi penasihat senior di tim kampanye Joe Biden. Pekan lalu 73 mantan pejabat keamanan nasional dari Partai Republik, termasuk mantan pemimpin FBI dan CIA, juga mendukung Biden dan menyebut Trump tidak layak menjadi presiden.
Beruntung Donald Trump Jr ikut membantu ayahnya agar kembali memimpin Amerika Serikat (AS). Dia menilai Trump berhasil mengeluarkan kebijakan yang prorakyat dan membantu menumbuhkan perekonomian negara.
“Kebijakan Trump terhadap ekonomi ibarat bahan bakar roket. Adapun kebijakan sayap kiri Joe Biden akan memperlambat pemulihan ekonomi AS ,” ujar Trump Jr. Dia juga memperingatkan kalangan konservatif bahwa Partai Demokrat yang disebut sebagai kelompok liberal akan memundurkan capaian ekonomi yang telah diraih ayahnya. Trump Jr juga mengkritisi kalangan liberal Partai Demokrat, termasuk media-media AS yang dikenal selalu memberikan dukungan sepihak kepada Partai Demokrat sejak era Bill Clinton. (Muh Shamil)
Dalam berbagai kesempatan, Donald Trump kerap menuduh Partai Demokrat AS melakukan segala cara untuk mengalahkannya. Terutama di negara-negara bagian yang disebutnya sebagai “Blue State” karena dikuasai Partai Demokrat. Anggota Kongres Partai Demokrat AS juga menuding pemimpin lembaga pos AS Louis DeJoy, yang merupakan pendukung Trump, melakukan sabotase untuk mengganggu pemungutan suara melalui surat.
Tak hanya itu, Partai Demokrat AS juga melakukan manuver melalui Jaksa Agung New York dengan menyelidiki bisnis keluarga Trump. Trump dituding menyembunyikan aset dan tidak melaporkan kepada negara. Partai Demokrat AS juga menuding Trump tak mampu menangani pandemi. “Mereka (Partai Demokrat) menggunakan Covid-19 untuk menipu rakyat AS,” kata Trump. Sementara penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengungkapkan, rakyat AS akan melihat visi penuh harapan bagi AS yang disampaikan Trump. Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pun mengungkapkan hal yang sama. “Presiden Trump akan fokus dengan rakyat AS,” katanya. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
Meskipun diliputi optimisme, Donald Trump dihadapkan pada pembelotan beberapa politisi Partai Republik yang memberikan dukungan kepada Joe Biden. Sekitar 27 mantan anggota parlemen AS dari Partai Republik, termasuk mantan anggota senat Jeff Flake, memberikan dukungan kepada Biden. Menurut Flake, dukungan bagi Biden tetap dilanjutkan meskipun dia adalah anggota Partai Republik. “Selama empat tahun terakhir, saya sangat kecewa dengan presiden kita,” ucapnya.
Sebelumnya Lincoln Project, kelompok penentang Trump, menyatakan mantan Ketua Komite Nasional Republik Michael Steel juga bergabung menjadi penasihat senior di tim kampanye Joe Biden. Pekan lalu 73 mantan pejabat keamanan nasional dari Partai Republik, termasuk mantan pemimpin FBI dan CIA, juga mendukung Biden dan menyebut Trump tidak layak menjadi presiden.
Beruntung Donald Trump Jr ikut membantu ayahnya agar kembali memimpin Amerika Serikat (AS). Dia menilai Trump berhasil mengeluarkan kebijakan yang prorakyat dan membantu menumbuhkan perekonomian negara.
“Kebijakan Trump terhadap ekonomi ibarat bahan bakar roket. Adapun kebijakan sayap kiri Joe Biden akan memperlambat pemulihan ekonomi AS ,” ujar Trump Jr. Dia juga memperingatkan kalangan konservatif bahwa Partai Demokrat yang disebut sebagai kelompok liberal akan memundurkan capaian ekonomi yang telah diraih ayahnya. Trump Jr juga mengkritisi kalangan liberal Partai Demokrat, termasuk media-media AS yang dikenal selalu memberikan dukungan sepihak kepada Partai Demokrat sejak era Bill Clinton. (Muh Shamil)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda