Mengenal Khalil al-Maqdah, Komandan Senior Fatah yang Dihabisi Israel
Jum'at, 23 Agustus 2024 - 12:50 WIB
Sejak 7 Oktober, saudara-saudara al-Maqdah menerima delegasi Hamas pada beberapa kesempatan di kamp, tempat mereka bermarkas.
Mereka juga memainkan peran utama dalam upaya untuk mendekatkan kedua gerakan Palestina yang bersaing itu, baik di Lebanon maupun di luar negeri.
Israel mengatakan bahwa kedua bersaudara itu terlibat dalam dukungan finansial dan logistik bagi para pejuang Palestina di Tepi Barat.
Munir, yang mengepalai Brigade Syuhada Al-Aqsa di Lebanon, dituduh oleh Israel pada bulan Maret mengatur pergerakan senjata dari Iran ke Tepi Barat yang diduduki, dengan Israel mengeklaim telah menyita beberapa senjata modern ini.
Lamis Andoni, seorang jurnalis, penulis, dan akademisi Palestina yang memimpin peluncuran The New Arab (TNA) sebagai pemimpin redaksi, mengatakan kepada TNA bahwa pembunuhan Khalil menjadi "pesan bagi Fatah dan faksi-faksi lain di Lebanon", memperingatkan mereka agar tidak bekerja sama dengan Hizbullah—seperti yang dilakukan kelompok-kelompok Palestina lainnya, dengan melancarkan serangan ke Israel utara dari tanah Lebanon.
Andoni menambahkan bahwa pembunuhan terbaru tersebut menjadi pesan bagi kelompok-kelompok Palestina bahwa di mata Israel, semua kelompok Palestina dipandang dengan sudut pandang yang sama dalam kampanye agresi yang tidak pandang bulu.
Tak lama setelah pengumuman kematian saudaranya, Mounir mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi: "Pembunuhan membuat kita lebih kuat dan kematiannya [Khalil] merupakan jalan menuju pembebasan al-Aqsa dan kemartiran ini merupakan lambang kehormatan bagi semua poros perlawanan dan setelah sepuluh bulan perlawanan masih kokoh di lapangan."
“Insya Allah, semoga darah para syuhada menjadi pedang di leher pemerintah penjajah dan para pemukim ilegal ini hingga tuntas dari seluruh Palestina,” imbuhnya, yang dilansir TNA, Jumat (23/8/2024).
Mereka juga memainkan peran utama dalam upaya untuk mendekatkan kedua gerakan Palestina yang bersaing itu, baik di Lebanon maupun di luar negeri.
Israel mengatakan bahwa kedua bersaudara itu terlibat dalam dukungan finansial dan logistik bagi para pejuang Palestina di Tepi Barat.
Munir, yang mengepalai Brigade Syuhada Al-Aqsa di Lebanon, dituduh oleh Israel pada bulan Maret mengatur pergerakan senjata dari Iran ke Tepi Barat yang diduduki, dengan Israel mengeklaim telah menyita beberapa senjata modern ini.
Lamis Andoni, seorang jurnalis, penulis, dan akademisi Palestina yang memimpin peluncuran The New Arab (TNA) sebagai pemimpin redaksi, mengatakan kepada TNA bahwa pembunuhan Khalil menjadi "pesan bagi Fatah dan faksi-faksi lain di Lebanon", memperingatkan mereka agar tidak bekerja sama dengan Hizbullah—seperti yang dilakukan kelompok-kelompok Palestina lainnya, dengan melancarkan serangan ke Israel utara dari tanah Lebanon.
Andoni menambahkan bahwa pembunuhan terbaru tersebut menjadi pesan bagi kelompok-kelompok Palestina bahwa di mata Israel, semua kelompok Palestina dipandang dengan sudut pandang yang sama dalam kampanye agresi yang tidak pandang bulu.
Tak lama setelah pengumuman kematian saudaranya, Mounir mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi: "Pembunuhan membuat kita lebih kuat dan kematiannya [Khalil] merupakan jalan menuju pembebasan al-Aqsa dan kemartiran ini merupakan lambang kehormatan bagi semua poros perlawanan dan setelah sepuluh bulan perlawanan masih kokoh di lapangan."
“Insya Allah, semoga darah para syuhada menjadi pedang di leher pemerintah penjajah dan para pemukim ilegal ini hingga tuntas dari seluruh Palestina,” imbuhnya, yang dilansir TNA, Jumat (23/8/2024).
(mas)
tulis komentar anda