Pangkalan NATO di Jerman Waswas Ancaman Serangan Teroris
Jum'at, 23 Agustus 2024 - 07:39 WIB
BERLIN - Pangkalan Udara NATO di Geilenkirchen, Jerman, telah meningkatkan level keamanannya. Pangkalan itu waswas terhadap ancaman serangan teroris setelah mendapat peringatan intelijen.
Geilenkirchen, yang terletak di dekat perbatasan Jerman-Belanda, adalah rumah bagi pasukan AWACS (sistem peringatan dini dan kontrol udara) NATO, yang mulai beroperasi pada tahun 1988.
"Kami meningkatkan tingkat keamanan di Pangkalan Udara NATO Geilenkirchen berdasarkan informasi intelijen yang menunjukkan potensi ancaman," kata pangkalan itu di akun X-nya pada Kamis malam.
"Semua staf yang tidak penting untuk misi telah dipulangkan sebagai tindakan pencegahan," lanjut pangkalan tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (23/8/2024). "Operasi berlanjut sesuai rencana."
Pangkalan tersebut telah mencapai level ancaman "Charlie", kata seorang juru bicara pangkalan kepada Reuters.
Itu berarti telah terjadi insiden, atau ada intelijen, yang menunjukkan bahwa beberapa jenis serangan teroris sangat mungkin terjadi.
Pangkalan Geilenkirchen melaporkan insiden percobaan pelanggaran minggu lalu yang memicu penyisiran keamanan penuh di fasilitas tersebut.
Pada hari yang sama, pangkalan Angkatan Udara Jerman di Cologne-Wahn ditutup sementara pihak berwenang menyelidiki laporan tentang kontaminasi pasokan air. Namun, hasil pengujian kemudian menunjukkan tidak ada masalah dengan air keran.
Pada hari Kamis, pihak berwenang meluncurkan penyelidikan setelah pesawat nirawak tak dikenal terlihat terbang di atas infrastruktur penting di bagian utara negara tersebut.
NATO telah meningkatkan peringatan tentang kemungkinan sabotase oleh Rusia dalam beberapa bulan terakhir, bahkan ketika negara-negara aliansi meningkatkan pasokan senjata, amunisi, dan peralatan ke Ukraina.
AS dan sekutunya bersikeras bahwa mendukung Kyiv tidak menjadikan mereka pihak dalam konflik melawan Moskow, mengabaikan peringatan berulang Rusia tentang hal itu.
Geilenkirchen, yang terletak di dekat perbatasan Jerman-Belanda, adalah rumah bagi pasukan AWACS (sistem peringatan dini dan kontrol udara) NATO, yang mulai beroperasi pada tahun 1988.
"Kami meningkatkan tingkat keamanan di Pangkalan Udara NATO Geilenkirchen berdasarkan informasi intelijen yang menunjukkan potensi ancaman," kata pangkalan itu di akun X-nya pada Kamis malam.
"Semua staf yang tidak penting untuk misi telah dipulangkan sebagai tindakan pencegahan," lanjut pangkalan tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (23/8/2024). "Operasi berlanjut sesuai rencana."
Pangkalan tersebut telah mencapai level ancaman "Charlie", kata seorang juru bicara pangkalan kepada Reuters.
Itu berarti telah terjadi insiden, atau ada intelijen, yang menunjukkan bahwa beberapa jenis serangan teroris sangat mungkin terjadi.
Pangkalan Geilenkirchen melaporkan insiden percobaan pelanggaran minggu lalu yang memicu penyisiran keamanan penuh di fasilitas tersebut.
Pada hari yang sama, pangkalan Angkatan Udara Jerman di Cologne-Wahn ditutup sementara pihak berwenang menyelidiki laporan tentang kontaminasi pasokan air. Namun, hasil pengujian kemudian menunjukkan tidak ada masalah dengan air keran.
Pada hari Kamis, pihak berwenang meluncurkan penyelidikan setelah pesawat nirawak tak dikenal terlihat terbang di atas infrastruktur penting di bagian utara negara tersebut.
NATO telah meningkatkan peringatan tentang kemungkinan sabotase oleh Rusia dalam beberapa bulan terakhir, bahkan ketika negara-negara aliansi meningkatkan pasokan senjata, amunisi, dan peralatan ke Ukraina.
AS dan sekutunya bersikeras bahwa mendukung Kyiv tidak menjadikan mereka pihak dalam konflik melawan Moskow, mengabaikan peringatan berulang Rusia tentang hal itu.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda