5 Negara BRICS Pendukung Palestina, Siapa Saja Mereka?

Kamis, 22 Agustus 2024 - 20:15 WIB
Para perempuan Palestina berduka atas kematian seorang kerabat yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di rumah sakit di Deir al-Balah, 22 Agustus 2024. Foto/AP/Abdel Kareem Hana
TEHERAN - Sejumlah negara anggota BRICS lebih condong mendukung Palestina dalam konfliknya dengan Israel. Salah satunya adalah Afrika Selatan.

BRICS adalah kelompok ekonomi dunia yang berisikan sejumlah negara anggota. Selain anggota awal seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, mereka menambahkan beberapa nama baru, yakni Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir hingga Ethiopia.

Pada perkembangannya, BRICS telah berkembang dan mulai dianggap sebagai tandingan kelompok ekonomi negara-negara Barat.



Statusnya ini turut membuat mereka mendapat perhatian lebih, termasuk dalam sikapnya atas konflik yang terjadi di dunia seperti Israel-Palestina.

Melihat daftar anggotanya, ada beberapa anggota BRICS yang menjadi pendukung kuat Palestina. Berikut ini di antaranya.

Negara BRICS Pendukung Palestina

1. Afrika Selatan



Afrika Selatan menjadi salah satu pendukung kuat Palestina. Aksinya bisa terlihat ketika mereka menyeret Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan melakukan genosida di Jalur Gaza.

Mengutip ArabNews, dukungan Afrika Selatan kepada Palestina bukanlah tanpa alasan. Salah satu faktornya karena merasa tersentuh dengan nasib warga Palestina yang selalu mendapat perlakuan buruk di tanahnya sendiri.

Pada kasus ini, Afrika Selatan berkaca pada sejarahnya dulu. Sebagaimana diketahui, mereka pernah berada di bawah rezim apartheid yang kejam.

Sebelum menyeret Israel ke ICJ, Afrika Selatan juga menarik diplomatnya dari Tel Aviv pada awal November 2023.

Parlemen terkait bahkan menangguhkan semua hubungan diplomatik dengan Israel dan menutup kedutaannya di Pretoria.

2. China



Hubungan erat China dan Palestina terkait memiliki akar sejarah yang dalam. Mengutip The Diplomat, Beijing secara resmi mengakui Palestina pada 1988.

Pada perkembangannya, para pemimpin Palestina seperti Yasser Arafat punya hubungan baik dengan China.

Mao Zedong bahkan pernah menggambarkan Israel sebagai salah satu basis imperialisme di kawasan Timur Tengah dan membandingkannya dengan Taiwan.

Terkait solusi, China menganjurkan solusi dua negara. Kendati begitu, mereka tetap berpendapat perjuangan rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak nasional harus didukung sampai akhir.

3. Rusia



Banyak pihak yang menganggap Rusia mencoba mengambil ‘kesempatan’ dalam dukungannya untuk Palestina. Terlebih setelah mereka dikucilkan negara Barat sejak invasinya ke Ukraina.

Mengutip Ispi, secara internasional Rusia memang sudah dipinggirkan oleh Barat dan sekutunya.

Sebagai tanggapan, mereka berusaha mencari peran baru dan membangun kepercayaan di antara negara-negara Timur Tengah yang tidak sejalan dengan pandangan Barat.

Namun, mengingat relevansi sejarah dan keterlibatan para pemimpin Rusia hingga sekarang, tidak ada keraguan bahwa Moskow masih mendukung perjuangan Palestina.

Setidaknya, mereka lebih baik dari negara-negara tetangga Palestina yang hanya mendukung tanpa wujud nyata.

4. Iran



Iran menjadi salah satu anggota baru BRICS. Dukungannya kepada Palestina tak perlu diragukan lagi.

Pada sisi Teheran, mereka memang punya hubungan buruk dengan Israel. Meski pernah menjadi sekutu, relasi keduanya telah banyak berubah setelah Revolusi Iran 1979.

Setelah Ayatollah Khomeini naik, Iran beralih memusuhi Israel yang didukung Amerika Serikat. Mereka bahkan menyebut Tel Aviv sebagai ‘Musuh Islam’ dan ‘Setan Kecil’.

Kemudian, Iran juga sering disebut menjadi pendukung poros perlawanan terhadap Israel. Sebut saja seperti Hamas di Palestina hingga Hizbullah di Lebanon.

5. Arab Saudi



Arab Saudi punya riwayat dukungan tersendiri untuk Palestina. Mengutip Reuters, Arab Saudi telah memberitahu Amerika Serikat bahwa mereka tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel kecuali ada resolusi independen negara Palestina yang merdeka.

Melalui pernyataan yang sama, Riyadh juga menambahkan bahwa agresi Israel terhadap Jalur Gaza juga harus dihentikan dan pasukan Tel Aviv wajib mundur dari wilayah tersebut.

Amerika Serikat sendiri sebelumnya telah memimpin diplomasi untuk membuat Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel dan mengakui negara tersebut.

Namun, Riyadh memilih mengesampingkan masalah tersebut karena kemarahan dunia Arab atas serangan brutal Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Itulah sejumlah negara BRICS pendukung Palestina yang bisa diketahui.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More