Di Gaza, Tetap Terhubung Internet bisa Memakan Nyawa tapi juga Menyelamatkan
Jum'at, 09 Agustus 2024 - 19:45 WIB
Alami telah mengoordinasikan pergerakan timnya dengan tentara Israel sebelum mereka berangkat.
"Mereka memberi kami lampu hijau untuk bergerak dari titik pertama dan saat kendaraan itu bergerak di jalurnya, mereka mengebom kendaraan itu," papar dia.
Ketika ditanya tentang dugaan insiden tersebut, pasukan pendudukan Israel mengatakan mereka mengambil "tindakan pencegahan yang layak untuk mengurangi kerugian warga sipil."
Beberapa aktivis telah meminta Israel mematuhi gencatan senjata digital saat perang terus berlanjut.
Brett Solomon, mantan direktur eksekutif pengawas advokasi Internet Access Now, mengatakan, "Gencatan senjata digital harus dilampirkan ke perjanjian gencatan senjata tradisional, yang mencakup segala hal mulai dari konektivitas hingga penyensoran."
Untuk saat ini, saat dia mencoba membangun kembali hidupnya di rumah setengah jadi yang dekat dengan laut, Salim merasa lebih terisolasi dari sebelumnya.
Dia tidak dapat lagi menggunakan eSIM-nya karena dia terlalu jauh dari menara telekomunikasi Israel, menurut dia.
Sebaliknya, dia harus puas dengan penyedia lokal yang mengenakan biaya selangit untuk online. Butuh waktu hingga satu bulan untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan untuk mendapatkan koneksi internet.
Itu terlalu lama bagi orang-orang yang mungkin harus melarikan diri dari bom dan peluru berulang kali.
Salim ingin menjalankan kembali bisnis IT-nya agar dia dapat menafkahi keluarganya. Namun, tanpa internet, tidak akan ada pekerjaan.
"Mereka memberi kami lampu hijau untuk bergerak dari titik pertama dan saat kendaraan itu bergerak di jalurnya, mereka mengebom kendaraan itu," papar dia.
Ketika ditanya tentang dugaan insiden tersebut, pasukan pendudukan Israel mengatakan mereka mengambil "tindakan pencegahan yang layak untuk mengurangi kerugian warga sipil."
Beberapa aktivis telah meminta Israel mematuhi gencatan senjata digital saat perang terus berlanjut.
Brett Solomon, mantan direktur eksekutif pengawas advokasi Internet Access Now, mengatakan, "Gencatan senjata digital harus dilampirkan ke perjanjian gencatan senjata tradisional, yang mencakup segala hal mulai dari konektivitas hingga penyensoran."
Untuk saat ini, saat dia mencoba membangun kembali hidupnya di rumah setengah jadi yang dekat dengan laut, Salim merasa lebih terisolasi dari sebelumnya.
Dia tidak dapat lagi menggunakan eSIM-nya karena dia terlalu jauh dari menara telekomunikasi Israel, menurut dia.
Sebaliknya, dia harus puas dengan penyedia lokal yang mengenakan biaya selangit untuk online. Butuh waktu hingga satu bulan untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan untuk mendapatkan koneksi internet.
Itu terlalu lama bagi orang-orang yang mungkin harus melarikan diri dari bom dan peluru berulang kali.
Salim ingin menjalankan kembali bisnis IT-nya agar dia dapat menafkahi keluarganya. Namun, tanpa internet, tidak akan ada pekerjaan.
tulis komentar anda