Suami Ceraikan Istri karena Minta Bayaran Ketika Ingin Berhubungan Seks
Kamis, 08 Agustus 2024 - 12:27 WIB
TAIPEI - Seorang pria di Taiwan menggugat cerai istrinya setelah sang istri menuntutnya membayar ketika ingin berhubungan seks.
Sang istri menolak bercumbu dengan suami karena sang suami dianggap tak kompeten. Pangkal persoalan buruknya performa sang suami dalam urusan ranjang karena dianggap kelebihan berat badan.
Mengutip dari South China Morning Post, Kamis (8/8/2024), pria bermarga Hao itu telah menikahi istrinya; Xuan, pada tahun 2014 dan mereka sudah memiliki dua anak. Namun, masalah dimulai tiga tahun kemudian setelah belahan jiwanya membatasi hubungan seks menjadi sebulan sekali.
Dua tahun kemudian, pada tahun 2019, Xuan menolak berhubungan seks dengannya sama sekali dan dilaporkan memberi tahu kerabatnya bahwa Hao "terlalu gemuk" dan "tidak kompeten".
Frustrasi atas pantangan seks yang dipaksakan, Hao mengajukan gugatan cerai pada tahun 2021 tetapi mencabut gugatan tersebut setelah Xuan berjanji untuk memperbaiki hubungan mereka. Hao bahkan mendaftarkan rumah mereka atas namanya.
Namun Xuan kembali ke cara lamanya untuk menolak berhubungan seks tak lama setelah itu, dilaporkan menagih Hao USD15 setiap kali dia ingin bercinta atau bahkan berbicara.
"Pajak seks" itu pada akhirnya menjadi titik kritis, di mana Hao akhirnya mengajukan gugatan cerai untuk kedua kalinya tahun ini, yang dikabulkan hakim dengan alasan bahwa pernikahan mereka "dingin dan sulit diperbaiki."
Sebelum gugatan cerai kedua, Hao tidak berbicara dengan Xuan selama dua tahun, hanya berkomunikasi melalui aplikasi pesan singkat.
Xuan tidak ingin membubarkan ikatan pernikahan mereka dan mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi tetapi akhirnya ditolak.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya seseorang memberlakukan kebijakan "bayar-untuk-bermain" pada pasangannya.
Pada tahun 2014, seorang istri di Taiwan mengenakan biaya sebesar NTD2.000 (USD60) kepada suaminya yang seorang sopir truk untuk bermesraan, serta makan dan mengobrol, atas dasar bahwa dia tidak menyumbangkan cukup uang untuk keluarga.
Menurut pengacara perceraian New York City James Sexton, dua alasan utama pasangan bercerai adalah masalah keuangan dan masalah di kamar tidur.
Sexton mengeklaim bahwa kelangkaan seks biasanya berujung pada perselingkuhan, dengan mengamati bahwa "pria menginginkan seks yang lebih banyak kuantitasnya, wanita menginginkan seks yang lebih berkualitas", seperti yang diungkapkannya dalam podcast baru-baru ini.
"Itulah alasan mengapa film porno lebih populer di kalangan pria daripada wanita—karena pria hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya," katanya.
Lihat Juga: Pejabat Senior Ini Dipecat usai 400 Video Seksnya Viral, Istri Petinggi Negara Pun Ditiduri
Sang istri menolak bercumbu dengan suami karena sang suami dianggap tak kompeten. Pangkal persoalan buruknya performa sang suami dalam urusan ranjang karena dianggap kelebihan berat badan.
Mengutip dari South China Morning Post, Kamis (8/8/2024), pria bermarga Hao itu telah menikahi istrinya; Xuan, pada tahun 2014 dan mereka sudah memiliki dua anak. Namun, masalah dimulai tiga tahun kemudian setelah belahan jiwanya membatasi hubungan seks menjadi sebulan sekali.
Dua tahun kemudian, pada tahun 2019, Xuan menolak berhubungan seks dengannya sama sekali dan dilaporkan memberi tahu kerabatnya bahwa Hao "terlalu gemuk" dan "tidak kompeten".
Frustrasi atas pantangan seks yang dipaksakan, Hao mengajukan gugatan cerai pada tahun 2021 tetapi mencabut gugatan tersebut setelah Xuan berjanji untuk memperbaiki hubungan mereka. Hao bahkan mendaftarkan rumah mereka atas namanya.
Namun Xuan kembali ke cara lamanya untuk menolak berhubungan seks tak lama setelah itu, dilaporkan menagih Hao USD15 setiap kali dia ingin bercinta atau bahkan berbicara.
"Pajak seks" itu pada akhirnya menjadi titik kritis, di mana Hao akhirnya mengajukan gugatan cerai untuk kedua kalinya tahun ini, yang dikabulkan hakim dengan alasan bahwa pernikahan mereka "dingin dan sulit diperbaiki."
Sebelum gugatan cerai kedua, Hao tidak berbicara dengan Xuan selama dua tahun, hanya berkomunikasi melalui aplikasi pesan singkat.
Xuan tidak ingin membubarkan ikatan pernikahan mereka dan mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi tetapi akhirnya ditolak.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya seseorang memberlakukan kebijakan "bayar-untuk-bermain" pada pasangannya.
Pada tahun 2014, seorang istri di Taiwan mengenakan biaya sebesar NTD2.000 (USD60) kepada suaminya yang seorang sopir truk untuk bermesraan, serta makan dan mengobrol, atas dasar bahwa dia tidak menyumbangkan cukup uang untuk keluarga.
Menurut pengacara perceraian New York City James Sexton, dua alasan utama pasangan bercerai adalah masalah keuangan dan masalah di kamar tidur.
Sexton mengeklaim bahwa kelangkaan seks biasanya berujung pada perselingkuhan, dengan mengamati bahwa "pria menginginkan seks yang lebih banyak kuantitasnya, wanita menginginkan seks yang lebih berkualitas", seperti yang diungkapkannya dalam podcast baru-baru ini.
"Itulah alasan mengapa film porno lebih populer di kalangan pria daripada wanita—karena pria hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya," katanya.
Lihat Juga: Pejabat Senior Ini Dipecat usai 400 Video Seksnya Viral, Istri Petinggi Negara Pun Ditiduri
(mas)
tulis komentar anda