Kerusuhan di Inggris: Komunitas Muslim Kini Hidup dalam Ketakutan
Rabu, 07 Agustus 2024 - 08:01 WIB
Dia menulis bahwa dengan serangan terhadap masjid dan "perusuh sayap kanan yang meneriakkan kebencian Islamofobia", Muslim Inggris merasa cemas dan tidak aman.
Dia mengatakan, “Atas dasar itu, para pemimpin Buruh perlu bertemu dengan organisasi-organisasi Muslim nasional, termasuk MCB, untuk menunjukkan dukungan tegas Anda terhadap komunitas-komunitas Muslim."
Pada Minggu, Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper mengumumkan masjid-masjid akan diberi perlindungan lebih besar melalui keamanan darurat baru yang dapat diterapkan dengan cepat.
"Serangan-serangan terarah yang telah kita lihat terhadap masjid-masjid dalam beberapa hari terakhir benar-benar memalukan," ungkap Cooper.
Dia menekankan, "Itu bagian dari kekerasan dan premanisme kriminal yang telah kita lihat di beberapa kota yang sama sekali tidak dapat kita toleransi. Kita tidak dapat menoleransi ekstremisme, rasisme, atau Islamofobia di negara kita."
Setelah kerusuhan tersebut, Starmer telah bertukar sindiran dengan Elon Musk setelah miliarder teknologi itu mengklaim gelombang kekerasan sayap kanan yang melanda Inggris "tidak dapat dihindari".
Juru bicara Starmer menanggapi unggahan Musk pada Senin, dengan mengatakan, "Tidak ada pembenaran untuk komentar seperti itu."
Miliarder itu kemudian membalas, beberapa jam kemudian, dengan membalas video yang diunggah Starmer di X, yang mengutuk serangan terhadap masjid dan Muslim.
Musk kemudian menyebut perdana menteri itu "Keir yang bermuka dua", mengacu pada teori konspirasi bahwa polisi memperlakukan "demonstran" sayap kanan kulit putih lebih keras daripada kelompok minoritas.
Dia mengatakan, “Atas dasar itu, para pemimpin Buruh perlu bertemu dengan organisasi-organisasi Muslim nasional, termasuk MCB, untuk menunjukkan dukungan tegas Anda terhadap komunitas-komunitas Muslim."
Pada Minggu, Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper mengumumkan masjid-masjid akan diberi perlindungan lebih besar melalui keamanan darurat baru yang dapat diterapkan dengan cepat.
"Serangan-serangan terarah yang telah kita lihat terhadap masjid-masjid dalam beberapa hari terakhir benar-benar memalukan," ungkap Cooper.
Dia menekankan, "Itu bagian dari kekerasan dan premanisme kriminal yang telah kita lihat di beberapa kota yang sama sekali tidak dapat kita toleransi. Kita tidak dapat menoleransi ekstremisme, rasisme, atau Islamofobia di negara kita."
Setelah kerusuhan tersebut, Starmer telah bertukar sindiran dengan Elon Musk setelah miliarder teknologi itu mengklaim gelombang kekerasan sayap kanan yang melanda Inggris "tidak dapat dihindari".
Juru bicara Starmer menanggapi unggahan Musk pada Senin, dengan mengatakan, "Tidak ada pembenaran untuk komentar seperti itu."
Miliarder itu kemudian membalas, beberapa jam kemudian, dengan membalas video yang diunggah Starmer di X, yang mengutuk serangan terhadap masjid dan Muslim.
Musk kemudian menyebut perdana menteri itu "Keir yang bermuka dua", mengacu pada teori konspirasi bahwa polisi memperlakukan "demonstran" sayap kanan kulit putih lebih keras daripada kelompok minoritas.
Baca Juga
tulis komentar anda