Kerusuhan di Inggris: Komunitas Muslim Kini Hidup dalam Ketakutan
Rabu, 07 Agustus 2024 - 08:01 WIB
Dia mengatakan dia dan pemilik toko, Abdelkader Alloush, pria yang datang ke Irlandia Utara pada tahun 2016 setelah melarikan diri dari perang di Suriah, harus berdiri berjam-jam menyaksikan gedung terbakar sebelum mereka dapat masuk ke dalam.
"Tidak ada apa-apa, benar-benar tidak ada yang tersisa di sana, hanya abu," papar dia.
"Kita dapat membangunnya kembali, tidak apa-apa. Tetapi pertanyaannya adalah, dapatkah kita aman? Dapatkah kita hidup dengan damai? Dapatkah kita kembali bekerja tanpa merasa takut?” ungkap dia.
"Orang-orang dapat menunjukkan simpati mereka kepada kita. Itu bagus, tetapi saya menginginkan tindakan. Polisi seharusnya melindungi kita… kita hidup dalam ketakutan, saya juga hidup dalam ketakutan saat berjalan di jalan. Saya waspada," ujar dia.
Kekerasan tersebut, yang telah menyebabkan banyak penangkapan dan membuat komunitas Muslim Inggris gelisah, menghadirkan tantangan signifikan bagi Perdana Menteri dari Partai Buruh Keir Starmer yang baru menjabat sebulan.
Kekerasan tersebut juga menyoroti agitator sayap kanan yang terkait dengan hooliganisme sepak bola pada saat elemen anti-imigrasi memperoleh sejumlah keberhasilan elektoral dalam politik Inggris.
Starmer menuduh, "Preman membajak kesedihan bangsa untuk menebar kebencian."
Dia berjanji mereka yang melakukan tindakan kekerasan akan "menghadapi kekuatan hukum penuh".
Namun, pemerintahannya telah dikritik karena gagal menjangkau para pemimpin dan kelompok komunitas Muslim Inggris.
Pada Senin, Anggota Parlemen Partai Buruh Afzal Khan menerbitkan surat yang menyerukan Starmer untuk terlibat dengan Dewan Muslim Inggris (MCB).
"Tidak ada apa-apa, benar-benar tidak ada yang tersisa di sana, hanya abu," papar dia.
"Kita dapat membangunnya kembali, tidak apa-apa. Tetapi pertanyaannya adalah, dapatkah kita aman? Dapatkah kita hidup dengan damai? Dapatkah kita kembali bekerja tanpa merasa takut?” ungkap dia.
"Orang-orang dapat menunjukkan simpati mereka kepada kita. Itu bagus, tetapi saya menginginkan tindakan. Polisi seharusnya melindungi kita… kita hidup dalam ketakutan, saya juga hidup dalam ketakutan saat berjalan di jalan. Saya waspada," ujar dia.
Kekerasan tersebut, yang telah menyebabkan banyak penangkapan dan membuat komunitas Muslim Inggris gelisah, menghadirkan tantangan signifikan bagi Perdana Menteri dari Partai Buruh Keir Starmer yang baru menjabat sebulan.
Kekerasan tersebut juga menyoroti agitator sayap kanan yang terkait dengan hooliganisme sepak bola pada saat elemen anti-imigrasi memperoleh sejumlah keberhasilan elektoral dalam politik Inggris.
Starmer menuduh, "Preman membajak kesedihan bangsa untuk menebar kebencian."
Dia berjanji mereka yang melakukan tindakan kekerasan akan "menghadapi kekuatan hukum penuh".
Namun, pemerintahannya telah dikritik karena gagal menjangkau para pemimpin dan kelompok komunitas Muslim Inggris.
Pada Senin, Anggota Parlemen Partai Buruh Afzal Khan menerbitkan surat yang menyerukan Starmer untuk terlibat dengan Dewan Muslim Inggris (MCB).
tulis komentar anda