Israel Kini Anggap Turki Ancaman Terbesar, Melebihi Iran
Selasa, 25 Agustus 2020 - 03:03 WIB
TEL AVIV - Israel kini meyakini Turki sebagai ancaman terbesar. Karena itu, Israel berkoordinasi dengan Mesir , Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi untuk menyudutkan Turki .
Roger Boyes menulis di Sunday Times bahwa Cohen membahas ancaman Turki itu dengan para pejabat intelijen dari Mesir, UEA dan Arab Saudi sekitar dua tahun silam.
“Kekuatan Iran itu labil tapi ancaman nyata itu dari Turki ,” kata Boyes menyebut pernyataan Cohen pada para pejabat dari tiga negara Arab tersebut.
Menurut Boyes, “Poin Cohen adalah Iran tidak lagi menjadi ancaman eksistensial karena dapat diatasi: melalui sanksi, embargo, sharing intelijen dan penggerebekan rahasia.” (Baca Juga: Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir China Ini Momok bagi Laut China Selatan)
“Namun diplomasi gencar Turki, pengambilan risiko yang dikalkulasi secara sembrono di Timur Tengah, menjadi tantangan berbeda pada stabilitas strategis di Mediterania timur,” ungkap Boyes. (Baca Infografis: Pesawat Sukhoi SU-57 Versi Ekspor Siap Didemonstrasikan Rusia)
Boyes memperkirakan geopolitik Timur Tengah akan berubah akibat peringatan saat Uni Eropa dan Amerika Serikat semakin rela terlibat jika Israel mendapat ancaman. (Lihat Video: Melaju Kecepatan Tinggi, Bus Tabrak Elf di Tol Cipali, 4 Orang Tewas 2 Luka Berat)
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Roger Boyes menulis di Sunday Times bahwa Cohen membahas ancaman Turki itu dengan para pejabat intelijen dari Mesir, UEA dan Arab Saudi sekitar dua tahun silam.
“Kekuatan Iran itu labil tapi ancaman nyata itu dari Turki ,” kata Boyes menyebut pernyataan Cohen pada para pejabat dari tiga negara Arab tersebut.
Menurut Boyes, “Poin Cohen adalah Iran tidak lagi menjadi ancaman eksistensial karena dapat diatasi: melalui sanksi, embargo, sharing intelijen dan penggerebekan rahasia.” (Baca Juga: Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir China Ini Momok bagi Laut China Selatan)
“Namun diplomasi gencar Turki, pengambilan risiko yang dikalkulasi secara sembrono di Timur Tengah, menjadi tantangan berbeda pada stabilitas strategis di Mediterania timur,” ungkap Boyes. (Baca Infografis: Pesawat Sukhoi SU-57 Versi Ekspor Siap Didemonstrasikan Rusia)
Boyes memperkirakan geopolitik Timur Tengah akan berubah akibat peringatan saat Uni Eropa dan Amerika Serikat semakin rela terlibat jika Israel mendapat ancaman. (Lihat Video: Melaju Kecepatan Tinggi, Bus Tabrak Elf di Tol Cipali, 4 Orang Tewas 2 Luka Berat)
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(sya)
tulis komentar anda