Suasana Israel Mencekam, Warga Ketakutan Tunggu Serangan Iran dan Hizbullah

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 14:01 WIB
Namun, Barak menambahkan, "Saya kira tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi sekarang. Saya kira semua orang mencoba mencari tahu seperti apa tanggapannya atau dari mana tanggapan itu akan datang."

"Terlepas dari waktu, kedua pembunuhan itu tidak memiliki kesamaan," ujar Alon Pinkas, diplomat Israel dan kolumnis di surat kabar Israel Haaretz.

Pinkas mengatakan pembunuhan Shukr merupakan tanggapan atas serangan di Golan.

Sebaliknya, pembunuhan Haniyeh, yang dibunuh beberapa jam setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dapat memicu tanggapan yang lebih kuat.

"Tentu saja, pembunuhan Haniyeh bisa saja hanya karena keinginan untuk membalas dendam dan kecintaan pada drama dan kembang api," ungkap Pinkas, sebelum menambahkan bahwa menurutnya gagasan pemimpin politik atau militer Israel tidak mempertimbangkan konsekuensi pembunuhan itu tidak mungkin.

“Jika laporan yang kita lihat di The New York Times benar, yang menunjukkan bahwa satu bom telah ditempatkan di akomodasinya beberapa bulan sebelumnya, maka itu berarti waktu dan lokasinya disengaja, sehingga Iran tidak punya pilihan selain meningkatkan serangan, mengakhiri peluang kesepakatan penyanderaan atau gencatan senjata.”

Sumber lain di Iran mengatakan serangan yang menewaskan Haniyeh di sebabkan oleh rudal, bukan bom yang ditanam sebelumnya.

“Pembunuhan Haniyeh di Teheran tampaknya dirancang untuk melemahkan Iran,” ungkap Pinkas. “Namun, pilihan targetnya kurang jelas,” papar dia.

Tidak seperti Pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar, Haniyeh pindah ke Qatar pada tahun 2019 dan dianggap sebagai tokoh politik yang relatif moderat di dalam Hamas dan salah satu kandidat terbaik untuk mengakhiri konflik dan mengamankan pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober, salah satu kekhawatiran utama publik Israel.

Namun demikian, menurut Goldberg, kematiannya tetap menimbulkan kepuasan publik di Israel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More