Salat Ghaib untuk Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Digelar di Berbagai Negara
Jum'at, 02 Agustus 2024 - 20:15 WIB
Pembunuhan Haniyeh, yang oleh Hamas, Iran, dan pihak lain dianggap dilakukan Israel, terjadi beberapa jam setelah pasukan Israel menyerang pinggiran selatan Beirut, menewaskan Fuad Shukr, komandan militer kelompok Hizbullah Lebanon yang berpihak pada Iran.
Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hamas menyerukan "hari kemarahan yang meluap" bertepatan dengan pemakaman Haniyeh dan mendorong "pawai kemarahan yang menggelegar ... dari setiap masjid" setelah salat Jumat untuk memprotes pembunuhan dan perang paling mematikan oleh Israel di Gaza.
Israel telah membunuh hampir 40.000 orang Palestina di Gaza.
Turki dan Pakistan telah mengumumkan hari berkabung untuk menghormati pemimpin Hamas tersebut.
Ribuan orang berkumpul di Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul untuk memberikan penghormatan kepada Haniyeh selama salat Jumat.
Presiden Recep Tayyip Erdogan berencana menyampaikan pidato pada acara tersebut tetapi kunjungannya dibatalkan pada menit terakhir.
Kedutaan Besar Turki di Tel Aviv menurunkan benderanya menjadi setengah tiang, yang memicu kemarahan pejabat Israel.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir menanggapi tindakan tersebut di X, dengan mengatakan, "Perwakilan Kedutaan Besar Turki di Israel diundang untuk menurunkan bendera sepenuhnya dan kembali ke rumah."
Kementerian Luar Negeri Israel memanggil wakil duta besar Turki untuk memberikan teguran.
Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hamas menyerukan "hari kemarahan yang meluap" bertepatan dengan pemakaman Haniyeh dan mendorong "pawai kemarahan yang menggelegar ... dari setiap masjid" setelah salat Jumat untuk memprotes pembunuhan dan perang paling mematikan oleh Israel di Gaza.
Israel telah membunuh hampir 40.000 orang Palestina di Gaza.
Turki dan Pakistan telah mengumumkan hari berkabung untuk menghormati pemimpin Hamas tersebut.
Ribuan orang berkumpul di Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul untuk memberikan penghormatan kepada Haniyeh selama salat Jumat.
Presiden Recep Tayyip Erdogan berencana menyampaikan pidato pada acara tersebut tetapi kunjungannya dibatalkan pada menit terakhir.
Kedutaan Besar Turki di Tel Aviv menurunkan benderanya menjadi setengah tiang, yang memicu kemarahan pejabat Israel.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir menanggapi tindakan tersebut di X, dengan mengatakan, "Perwakilan Kedutaan Besar Turki di Israel diundang untuk menurunkan bendera sepenuhnya dan kembali ke rumah."
Kementerian Luar Negeri Israel memanggil wakil duta besar Turki untuk memberikan teguran.
tulis komentar anda