Tegang dengan Turki, UEA Kirim Empat F-16 untuk Latihan dengan Yunani
Selasa, 25 Agustus 2020 - 01:01 WIB
CRETE - Uni Emirat Arab (UEA) mengirim empat jet tempur F-16 untuk mengikuti latihan militer dengan Yunani di pulau Crete.
Menurut surat kabar Kathimerini, pesawat itu akan mengikuti latihan militer dengan Yunani di atas Mediterania Timur meski sedang ada ketegangan dengan Turki .
Bulan lalu, Turki mengerahkan kapal-kapal angkatan laut untuk mengawal satu kapal eksplorasi hidrokarbon di perairan yang diklaim Yunani. Langkah Turki itu membuat marah Yunani.
Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Turki menghentikan eksplorasi minyak dan gas di wilayah perairan itu.
Israel, Siprus dan Mesir bersama Prancis memberikan dukungan pada Yunani dalam konflik tersebut. (Baca Juga: Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir China Ini Momok bagi Laut China Selatan)
Turki awalnya ingin membatalkan misi eksplorasi awal tahun ini setelah ada keberatan dari Uni Eropa (UE) dan Amerikat Serikat (AS). Namun Turki kemudian mengerahkan kapal Oruc Reis pada 10 Agustus. (Baca Infografis: Pesawat Sukhoi SU-57 Versi Ekspor Siap Didemonstrasikan Rusia)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan satu-satunya solusi di Mediterania adalah dialog dan negaranya tidak menginginkan petualangan. “Jika kita bertindak dengan alasan bersama, kita dapat mencari solusi menang-menang yang memenuhi kepentingan semua pihak,” kata dia. (Lihat Video: Melaju Kecepatan Tinggi, Bus Tabrak Elf di Tol Cipali, 4 Orang Tewas 2 Luka Berat)
Menurut surat kabar Kathimerini, pesawat itu akan mengikuti latihan militer dengan Yunani di atas Mediterania Timur meski sedang ada ketegangan dengan Turki .
Bulan lalu, Turki mengerahkan kapal-kapal angkatan laut untuk mengawal satu kapal eksplorasi hidrokarbon di perairan yang diklaim Yunani. Langkah Turki itu membuat marah Yunani.
Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Turki menghentikan eksplorasi minyak dan gas di wilayah perairan itu.
Israel, Siprus dan Mesir bersama Prancis memberikan dukungan pada Yunani dalam konflik tersebut. (Baca Juga: Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir China Ini Momok bagi Laut China Selatan)
Turki awalnya ingin membatalkan misi eksplorasi awal tahun ini setelah ada keberatan dari Uni Eropa (UE) dan Amerikat Serikat (AS). Namun Turki kemudian mengerahkan kapal Oruc Reis pada 10 Agustus. (Baca Infografis: Pesawat Sukhoi SU-57 Versi Ekspor Siap Didemonstrasikan Rusia)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan satu-satunya solusi di Mediterania adalah dialog dan negaranya tidak menginginkan petualangan. “Jika kita bertindak dengan alasan bersama, kita dapat mencari solusi menang-menang yang memenuhi kepentingan semua pihak,” kata dia. (Lihat Video: Melaju Kecepatan Tinggi, Bus Tabrak Elf di Tol Cipali, 4 Orang Tewas 2 Luka Berat)
(sya)
tulis komentar anda