Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Terbunuh di Iran
Rabu, 31 Juli 2024 - 11:14 WIB
TEHERAN - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di ibu kota Iran, Teheran. Kabar yang dilansir kantor berita Mehr pada Rabu (31/7/2024) itu sangat mengejutkan.
Kantor berita tersebut mengatakan Haniyeh dan salah satu pengawalnya "mati syahid" setelah kediaman mereka di Teheran menjadi sasaran.
Dia selama ini memang menjadi target pembunuhan Israel. Lantas siapakah sebenarnya Ismail Haniyeh itu?
Pada 6 Mei 2017, Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memilih Ismail Abdulsalam Ahmed Haniyeh, sebagai kepala biro politiknya, menggantikan Khaled Meshaal.
Lahir di kamp pengungsi Shati di Gaza dari orang tua yang melarikan diri dari kota Asqalan setelah negara Israel didirikan pada tahun 1948, Haniyeh belajar di Institut Al-Azhar di Gaza dan lulus dengan gelar sastra Arab dari Universitas Islam di Gaza.
Saat kuliah pada tahun 1983, dia bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, cikal bakal Hamas.
Dia naik pangkat di Hamas sebagai ajudan dekat dan asisten salah seorang pendiri Hamas, mendiang Sheikh Ahmed Yassin.
Haniyeh dipenjara beberapa kali oleh otoritas Israel dan tinggal di dalam dan luar Jalur Gaza, setelah menghadapi berbagai upaya deportasi dan pembunuhan oleh Israel.
Kantor berita tersebut mengatakan Haniyeh dan salah satu pengawalnya "mati syahid" setelah kediaman mereka di Teheran menjadi sasaran.
Dia selama ini memang menjadi target pembunuhan Israel. Lantas siapakah sebenarnya Ismail Haniyeh itu?
Profil Ismail Haniyeh
Pada 6 Mei 2017, Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memilih Ismail Abdulsalam Ahmed Haniyeh, sebagai kepala biro politiknya, menggantikan Khaled Meshaal.
Lahir di kamp pengungsi Shati di Gaza dari orang tua yang melarikan diri dari kota Asqalan setelah negara Israel didirikan pada tahun 1948, Haniyeh belajar di Institut Al-Azhar di Gaza dan lulus dengan gelar sastra Arab dari Universitas Islam di Gaza.
Saat kuliah pada tahun 1983, dia bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, cikal bakal Hamas.
Dia naik pangkat di Hamas sebagai ajudan dekat dan asisten salah seorang pendiri Hamas, mendiang Sheikh Ahmed Yassin.
Haniyeh dipenjara beberapa kali oleh otoritas Israel dan tinggal di dalam dan luar Jalur Gaza, setelah menghadapi berbagai upaya deportasi dan pembunuhan oleh Israel.
tulis komentar anda