Donald Trump: Kamala Harris Menang Pilpres AS, Perang Dunia III Pecah!
Minggu, 28 Juli 2024 - 10:17 WIB
Netanyahu bertemu dengan Trump di perkebunan Mar-a-Lago di Florida, sehari setelah bertemu Biden dan Harris di Washington.
Berbicara kepada wartawan setelah bertatap muka dengan Netanyahu, Harris mengatakan: ”Saya menyampaikan kepada perdana menteri kekhawatiran serius saya tentang skala penderitaan manusia di Gaza, termasuk kematian terlalu banyak warga sipil yang tidak bersalah.”
Komentar Harris dilaporkan membuat Netanyahu marah, dengan seorang ajudan pemimpin Israel itu mengatakan kepada Axios bahwa wakil presiden Amerika itu tidak terlalu kritis selama pertemuan itu.
Trump adalah sekutu setia Netanyahu selama masa jabatannya di Gedung Putih, menjatuhkan sanksi pada Iran atas permintaan Netanyahu, memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem Barat, dan menjadi perantara Perjanjian Abraham, yang membuat Israel menormalisasi hubungan dengan Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Sudan.
Namun, hubungan ini memburuk setelah Netanyahu memberi selamat kepada Biden atas kemenangan elektoralnya atas Trump pada tahun 2020. "Saya belum berbicara dengan [Netanyahu] sejak itu," kata Trump kepada jurnalis Israel Barak Ravid akhir tahun itu. "Persetan dengannya."
Sebelum Trump dan Netanyahu berpelukan di tangga Mar-a-Lago pada hari Jumat, Trump mengatakan kepada Fox News bahwa Israel harus mengakhiri perangnya di Gaza dengan cepat. “Karena mereka dihancurkan dengan publisitas ini, dan Anda tahu Israel tidak pandai dalam hubungan masyarakat (humas),” katanya.
Awal minggu ini, mantan presiden itu menggunakan platform Truth Social miliknya untuk membagikan surat yang diterimanya dari Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, yang mendoakan Trump diberi "kekuatan dan keselamatan" setelah upaya pembunuhan terhadapnya awal bulan ini.
"Terima kasih. Semuanya akan baik-baik saja," jawab Trump atas surat Abbas.
Aksi pamer itu surat oleh Trump itu dipandang oleh beberapa pakar sebagai langkah untuk mendapatkan pengaruh atas Netanyahu.
Berbicara kepada wartawan setelah bertatap muka dengan Netanyahu, Harris mengatakan: ”Saya menyampaikan kepada perdana menteri kekhawatiran serius saya tentang skala penderitaan manusia di Gaza, termasuk kematian terlalu banyak warga sipil yang tidak bersalah.”
Komentar Harris dilaporkan membuat Netanyahu marah, dengan seorang ajudan pemimpin Israel itu mengatakan kepada Axios bahwa wakil presiden Amerika itu tidak terlalu kritis selama pertemuan itu.
Trump adalah sekutu setia Netanyahu selama masa jabatannya di Gedung Putih, menjatuhkan sanksi pada Iran atas permintaan Netanyahu, memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem Barat, dan menjadi perantara Perjanjian Abraham, yang membuat Israel menormalisasi hubungan dengan Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Sudan.
Namun, hubungan ini memburuk setelah Netanyahu memberi selamat kepada Biden atas kemenangan elektoralnya atas Trump pada tahun 2020. "Saya belum berbicara dengan [Netanyahu] sejak itu," kata Trump kepada jurnalis Israel Barak Ravid akhir tahun itu. "Persetan dengannya."
Sebelum Trump dan Netanyahu berpelukan di tangga Mar-a-Lago pada hari Jumat, Trump mengatakan kepada Fox News bahwa Israel harus mengakhiri perangnya di Gaza dengan cepat. “Karena mereka dihancurkan dengan publisitas ini, dan Anda tahu Israel tidak pandai dalam hubungan masyarakat (humas),” katanya.
Awal minggu ini, mantan presiden itu menggunakan platform Truth Social miliknya untuk membagikan surat yang diterimanya dari Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, yang mendoakan Trump diberi "kekuatan dan keselamatan" setelah upaya pembunuhan terhadapnya awal bulan ini.
"Terima kasih. Semuanya akan baik-baik saja," jawab Trump atas surat Abbas.
Aksi pamer itu surat oleh Trump itu dipandang oleh beberapa pakar sebagai langkah untuk mendapatkan pengaruh atas Netanyahu.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda