Eks Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Nyaris Tewas dalam Upaya Pembunuhan
Kamis, 25 Juli 2024 - 13:18 WIB
TEHERAN - Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad nyaris tewas dalam upaya pembunuhan setelah kendaraannya disabotase.
Upaya pembunuhan itu terjadi pada Senin malam, 15 Juli 2024, namun baru diungkap Iran International, Rabu (24/7/2024).
Upaya pembunuhan itu melibatkan perusakan mobil Ahmadinejad, yang ditemukan oleh tim keamanannya tepat pada waktunya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kematian.
Pada Senin malam, 15 Juli 2024, saat melakukan perjalanan ke Zanjan untuk menghadiri upacara berkabung keagamaan; Muharram, kepala petugas keamanan Ahmadinejad memperhatikan bahwa AC di kendaraan utamanya, SUV Toyota Land Cruiser, tidak berfungsi.
Dia kemudian menyarankan mantan presiden Iran tersebut untuk beralih ke mobil lain.
Saat transit, SUV tersebut lepas kendali, bertabrakan dengan kendaraan lain dalam konvoi, dan akhirnya berhenti setelah menabrak mobil lain.
Insiden itu dilaporkan ke pihak berwenang lima hari kemudian.
Dua hari sebelum perjalanan, tim keamanan Ahmadinejad dilaporkan mengirim Land Cruiser itu untuk diperbaiki karena AC rusak.
Namun, setelah dikembalikan, mobil tersebut disita oleh "agen keamanan khusus" dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan, bukan ke bengkel biasa, menurut laporan Iran International.
Sumber mengatakan kepada Iran International bahwa kendaraan tersebut disabotase sebelum dikembalikan ke tim keamanan Ahmadinejad dengan jaminan palsu bahwa AC telah diperbaiki.
Sumber itu tidak merinci organisasi mana yang menjadi pemilik "agen keamanan khusus" yang membawa pergi mobil tersebut.
Awal tahun ini, Ahmadinejad telah mendaftar untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden setelah Presiden saat itu; Ebrahim Raisi, meninggal dalam kecelakaan helikopter. Namun Ahmedinejad didiskualifikasi dan dia tidak mendukung kandidat mana pun.
Tahun lalu, kantornya telah memperingatkan pejabat senior militer dan keamanan tentang aktivitas mencurigakan yang menargetkan mantan presiden tersebut.
Ahmadinejad sebelumnya telah berbicara tentang ancaman terhadap nyawanya, dengan mengatakan pada bulan Maret 2021 bahwa pembunuhannya dapat diatur dan disalahkan pada orang lain.
Menjabat sebagai presiden Iran dari tahun 2005 hingga 2013, Ahmadinejad dikenal karena sikap garis keras dan pernyataannya yang provokatif, khususnya mengenai Israel dan program nuklir Iran.
Masa jabatannya diwarnai dengan provokasi dan konfrontasi dengan Barat. Penyangkalannya terhadap Holocaust dan seruannya berulang kali untuk menghancurkan Israel meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Di dalam negeri, pemerintahannya menghadapi banyak perlawanan karena kebijakan ekonomi yang menyebabkan tingginya inflasi dan pengangguran, serta tuduhan korupsi dan salah urus negara.
Upaya pembunuhan itu terjadi pada Senin malam, 15 Juli 2024, namun baru diungkap Iran International, Rabu (24/7/2024).
Upaya pembunuhan itu melibatkan perusakan mobil Ahmadinejad, yang ditemukan oleh tim keamanannya tepat pada waktunya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kematian.
Pada Senin malam, 15 Juli 2024, saat melakukan perjalanan ke Zanjan untuk menghadiri upacara berkabung keagamaan; Muharram, kepala petugas keamanan Ahmadinejad memperhatikan bahwa AC di kendaraan utamanya, SUV Toyota Land Cruiser, tidak berfungsi.
Dia kemudian menyarankan mantan presiden Iran tersebut untuk beralih ke mobil lain.
Saat transit, SUV tersebut lepas kendali, bertabrakan dengan kendaraan lain dalam konvoi, dan akhirnya berhenti setelah menabrak mobil lain.
Insiden itu dilaporkan ke pihak berwenang lima hari kemudian.
Dua hari sebelum perjalanan, tim keamanan Ahmadinejad dilaporkan mengirim Land Cruiser itu untuk diperbaiki karena AC rusak.
Namun, setelah dikembalikan, mobil tersebut disita oleh "agen keamanan khusus" dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan, bukan ke bengkel biasa, menurut laporan Iran International.
Sumber mengatakan kepada Iran International bahwa kendaraan tersebut disabotase sebelum dikembalikan ke tim keamanan Ahmadinejad dengan jaminan palsu bahwa AC telah diperbaiki.
Sumber itu tidak merinci organisasi mana yang menjadi pemilik "agen keamanan khusus" yang membawa pergi mobil tersebut.
Awal tahun ini, Ahmadinejad telah mendaftar untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden setelah Presiden saat itu; Ebrahim Raisi, meninggal dalam kecelakaan helikopter. Namun Ahmedinejad didiskualifikasi dan dia tidak mendukung kandidat mana pun.
Tahun lalu, kantornya telah memperingatkan pejabat senior militer dan keamanan tentang aktivitas mencurigakan yang menargetkan mantan presiden tersebut.
Ahmadinejad sebelumnya telah berbicara tentang ancaman terhadap nyawanya, dengan mengatakan pada bulan Maret 2021 bahwa pembunuhannya dapat diatur dan disalahkan pada orang lain.
Menjabat sebagai presiden Iran dari tahun 2005 hingga 2013, Ahmadinejad dikenal karena sikap garis keras dan pernyataannya yang provokatif, khususnya mengenai Israel dan program nuklir Iran.
Masa jabatannya diwarnai dengan provokasi dan konfrontasi dengan Barat. Penyangkalannya terhadap Holocaust dan seruannya berulang kali untuk menghancurkan Israel meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Di dalam negeri, pemerintahannya menghadapi banyak perlawanan karena kebijakan ekonomi yang menyebabkan tingginya inflasi dan pengangguran, serta tuduhan korupsi dan salah urus negara.
(mas)
tulis komentar anda