Mesir Dituding Fleksibel dengan Pasukan Israel di Perbatasan Rafah

Rabu, 24 Juli 2024 - 18:40 WIB
Israel mengambil alih Koridor Philadelphi sisi Gaza pada bulan Mei sebagai bagian dari serangannya di kota Rafah paling selatan di Gaza. Beberapa bulan menjelang operasi tersebut, Mesir memperingatkan bahwa tindakan mereka berisiko merugikan perjanjian perdamaian Kairo dan Yerusalem yang ditandatangani pada tahun 1979.

Mesir pada awalnya memanfaatkan perannya sebagai salah satu mediator dalam perundingan penyanderaan tersebut untuk mencoba dan mendorong Israel agar menarik diri dari koridor tersebut sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Namun pejabat Israel menjelaskan bahwa Kairo secara bertahap telah melonggarkan upaya ini dalam beberapa minggu terakhir, karena Yerusalem telah memperkuat sikap negosiasinya.

“Mereka juga tidak ingin Hamas melanjutkan penyelundupan di perbatasan,” kata pejabat Israel tentang Mesir.

Pejabat tersebut mengklarifikasi bahwa kesepakatan belum tercapai dan bahwa Israel berusaha untuk tetap berada di Koridor Philadelphi untuk jangka waktu yang lama, meskipun tidak secara permanen.



Melansir The Times of Israel , terowongan penyelundupan digali di bawah perbatasan Gaza-Mesir untuk menghindari blokade Israel-Mesir yang diberlakukan setelah Hamas mengambil alih Gaza pada tahun 2007. Beberapa terowongan cukup besar untuk dilalui kendaraan. Hamas membawa senjata dan perbekalan, dan penduduk Gaza menyelundupkan barang-barang komersial, mulai dari ternak hingga bahan bangunan.

Hal ini berubah dalam satu dekade terakhir, ketika Mesir memerangi militan ISIS di Sinai. Militer Mesir menindak terowongan tersebut dan menghancurkan ratusan terowongan. Namun, tidak semuanya terowongan hilang, dan Israel mengatakan telah menemukan puluhan terowongan sejak memasuki wilayah tersebut koridor pada bulan Mei.

Sementara Mesir mulai mengambil sikap yang sama dengan Israel mengenai Koridor Philadelphi, Israel juga mulai mengambil sikap seperti Kairo mengenai pengelolaan Penyeberangan Perbatasan Rafah di dekatnya, kata para pejabat.

Mesir menutup Rafah setelah Israel mengambil alih wilayah Gaza pada awal Mei, dan mengkondisikan pembukaan kembali Rafah pada Otoritas Palestina menggantikan IDF di persimpangan tersebut.

Melansir The Times of Israel, Israel pada awalnya menolak keterlibatan PA dalam pengelolaan gerbang tersebut, dan Netanyahu menyamakan pemerintah yang berbasis di Ramallah dengan Hamas dan bersumpah untuk tidak memberikan pijakan kepada Hamas di Jalur Gaza.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More