Ini Reaksi Rusia atas Mundurnya Joe Biden dari Pilpres AS
Senin, 22 Juli 2024 - 09:34 WIB
MOSKOW - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengundurkan diri dari pemilihan presiden (pilpres) Amerika yang akan digelar 5 November mendatang. Pemerintah Rusia tak ambil pusing dengan karut-marut politik Amerika.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia memiliki prioritas lain selain menunggu hasil pilpres AS.
Menurutnya, memenangkan konflik melawan Ukraina adalah salah satu prioritas utama Rusia.
“Bagi kami, mencapai tujuan operasi militer khusus [melawan Ukraina] adalah prioritas, bukan hasil pemilu AS,” kata Peskov kepada media Rusia, Life, yang dikutip Russia Today, Senin (22/7/2024).
Peskov mendukung pernyataan Presiden Vladimir Putin, yang mengatakan pada awal tahun ini bahwa dia lebih suka Biden memenangkan pemilu AS, dan menggambarkannya sebagai “politisi kuno” dan “lebih mudah diprediksi” dari sudut pandang kepentingan Moskow.
“Memang benar, tapi pemilu masih empat bulan ke depan. Dan ini adalah periode yang panjang, di mana banyak hal bisa berubah,” kata Peskov.
Biden mengundurkan diri dari pencalonan pada hari Minggu, dengan menyatakan bahwa meskipun dia berniat untuk terpilih kembali sebagai presiden AS, namun untuk kepentingan terbaik bagi Partai Demokrat dan seluruh negeri dia memutuskan untuk mundur dari pilpres.
Pemimpin AS itu juga mendukung wakil presidennya, Kamala Harris, sebagai pilihan terbaik untuk calon presiden dari Partai Demokrat. Harris telah didukung oleh banyak politisi terkemuka Partai Demokrat dan donor partai besar.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia memiliki prioritas lain selain menunggu hasil pilpres AS.
Menurutnya, memenangkan konflik melawan Ukraina adalah salah satu prioritas utama Rusia.
“Bagi kami, mencapai tujuan operasi militer khusus [melawan Ukraina] adalah prioritas, bukan hasil pemilu AS,” kata Peskov kepada media Rusia, Life, yang dikutip Russia Today, Senin (22/7/2024).
Baca Juga
Peskov mendukung pernyataan Presiden Vladimir Putin, yang mengatakan pada awal tahun ini bahwa dia lebih suka Biden memenangkan pemilu AS, dan menggambarkannya sebagai “politisi kuno” dan “lebih mudah diprediksi” dari sudut pandang kepentingan Moskow.
“Memang benar, tapi pemilu masih empat bulan ke depan. Dan ini adalah periode yang panjang, di mana banyak hal bisa berubah,” kata Peskov.
Biden mengundurkan diri dari pencalonan pada hari Minggu, dengan menyatakan bahwa meskipun dia berniat untuk terpilih kembali sebagai presiden AS, namun untuk kepentingan terbaik bagi Partai Demokrat dan seluruh negeri dia memutuskan untuk mundur dari pilpres.
Pemimpin AS itu juga mendukung wakil presidennya, Kamala Harris, sebagai pilihan terbaik untuk calon presiden dari Partai Demokrat. Harris telah didukung oleh banyak politisi terkemuka Partai Demokrat dan donor partai besar.
(mas)
tulis komentar anda