Israel Bombardir Yaman Besar-besaran untuk Pertama Kalinya, Perang Meluas
Minggu, 21 Juli 2024 - 06:42 WIB
TEL AVIV - Militer Zionis Israel pada hari Sabtu membombardir Yaman secara besar-besaran untuk pertamanya kalinya. Ini menandakan perang yang pecah di Jalur Gaza, Palestina, sudah meluas.
Serangan udara Zionis menghantam kota pelabuhan Hodeidah, memicu kebakaran besar di terminal minyak pelabuhan dan fasilitas lainnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dalam sebuah pernyataan, mengatakan serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan terhadap kapal sipil yang terkait dengan Israel, serta serangan rudal jarak jauh dan drone terhadap negara Yahudi tersebut yang dilakukan oleh kelompok militan Houthi yang berbasis di Yaman.
“Beberapa saat lalu, jet tempur IDF menyerang sasaran militer rezim teroris Houthi di kawasan pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai respons atas ratusan serangan yang dilakukan terhadap Negara Israel dalam beberapa bulan terakhir,” kata IDF, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (21/7/2024).
Rekaman yang beredar online menunjukkan bahwa serangan tersebut terkonsentrasi di terminal minyak pelabuhan yang luas, dengan beberapa tangki penyimpanan terlihat terbakar.
Api kemudian menyebar, dan bahan bakar yang terbakar tampaknya bocor keluar dari tangki yang pecah dan menghasilkan satu dinding api. Serangan itu diyakini telah menimbulkan korban di lapangan, menurut laporan media lokal.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengomentari serangan tersebut pada hari yang sama, menuduh bahwa pelabuhan tersebut telah digunakan oleh Houthi untuk menerima persenjataan dari Iran.
Dia juga menyinggung serangan drone baru-baru ini di Tel Aviv, yang menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya sepuluh orang di dekat Konsulat Amerika Serikat (AS) di kota tersebut. Serangan drone itu disebut-sebut oleh Houthi sebagai “operasi militer signifikan” dengan drone baru yang mampu “melewati sistem intersepsi musuh.”
Houthi, kelompok Islam Syiah yang menguasai sebagian besar dan sebagian besar penduduknya di Yaman, telah menyerang kapal dagang yang terkait dengan Israel sejak Oktober, menggambarkan operasi mereka sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Serangan tersebut memicu respons dari koalisi pimpinan AS dan Inggris, yang telah melakukan serangan udara terhadap kelompok tersebut.
Upaya pengeboman AS dan Inggris tersebut tampaknya tidak membuahkan hasil, karena Houthi terus melakukan serangan terhadap kapal dagang dan berulang kali menargetkan kapal perang koalisi. Kelompok tersebut telah memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Hodeidah tidak akan dibiarkan begitu saja.
Lihat Juga: Siapa yang Menyerang Rumah PM Israel dengan Bom Kilat? Salah Satunya Berpangkat Brigadir Jenderal
Serangan udara Zionis menghantam kota pelabuhan Hodeidah, memicu kebakaran besar di terminal minyak pelabuhan dan fasilitas lainnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dalam sebuah pernyataan, mengatakan serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan terhadap kapal sipil yang terkait dengan Israel, serta serangan rudal jarak jauh dan drone terhadap negara Yahudi tersebut yang dilakukan oleh kelompok militan Houthi yang berbasis di Yaman.
Baca Juga
“Beberapa saat lalu, jet tempur IDF menyerang sasaran militer rezim teroris Houthi di kawasan pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai respons atas ratusan serangan yang dilakukan terhadap Negara Israel dalam beberapa bulan terakhir,” kata IDF, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (21/7/2024).
Rekaman yang beredar online menunjukkan bahwa serangan tersebut terkonsentrasi di terminal minyak pelabuhan yang luas, dengan beberapa tangki penyimpanan terlihat terbakar.
Api kemudian menyebar, dan bahan bakar yang terbakar tampaknya bocor keluar dari tangki yang pecah dan menghasilkan satu dinding api. Serangan itu diyakini telah menimbulkan korban di lapangan, menurut laporan media lokal.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengomentari serangan tersebut pada hari yang sama, menuduh bahwa pelabuhan tersebut telah digunakan oleh Houthi untuk menerima persenjataan dari Iran.
Dia juga menyinggung serangan drone baru-baru ini di Tel Aviv, yang menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya sepuluh orang di dekat Konsulat Amerika Serikat (AS) di kota tersebut. Serangan drone itu disebut-sebut oleh Houthi sebagai “operasi militer signifikan” dengan drone baru yang mampu “melewati sistem intersepsi musuh.”
Houthi, kelompok Islam Syiah yang menguasai sebagian besar dan sebagian besar penduduknya di Yaman, telah menyerang kapal dagang yang terkait dengan Israel sejak Oktober, menggambarkan operasi mereka sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Serangan tersebut memicu respons dari koalisi pimpinan AS dan Inggris, yang telah melakukan serangan udara terhadap kelompok tersebut.
Upaya pengeboman AS dan Inggris tersebut tampaknya tidak membuahkan hasil, karena Houthi terus melakukan serangan terhadap kapal dagang dan berulang kali menargetkan kapal perang koalisi. Kelompok tersebut telah memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Hodeidah tidak akan dibiarkan begitu saja.
Lihat Juga: Siapa yang Menyerang Rumah PM Israel dengan Bom Kilat? Salah Satunya Berpangkat Brigadir Jenderal
(mas)
tulis komentar anda