Coba Atasi Ketertinggalan dari Rusia, Ukraina Ciptakan 3 Drone Perang berteknologi AI
Kamis, 18 Juli 2024 - 23:23 WIB
MOSKOW - Di Ukraina , sejumlah perusahaan rintisan sedang mengembangkan sistem Kecerdasan Buatan (AI) untuk membantu menerbangkan armada drone dalam jumlah besar, membawa peperangan ke wilayah yang belum dipetakan saat para pejuang berlomba untuk mendapatkan keunggulan teknologi dalam pertempuran.
Ukraina berharap peluncuran drone berkemampuan AI di garis depan akan membantunya mengatasi peningkatan gangguan sinyal yang dilakukan Rusia serta memungkinkan kendaraan udara tak berawak (UAV) bekerja dalam kelompok yang lebih besar.
Pengembangan drone AI di Ukraina terbagi menjadi sistem visual yang membantu mengidentifikasi target dan menerbangkan drone ke sana, pemetaan medan untuk navigasi, dan program yang lebih kompleks yang memungkinkan UAV beroperasi dalam “kerumunan” yang saling berhubungan.
Foto/Reuters
Salah satu perusahaan yang mengerjakan hal ini adalah Swarmer, yang mengembangkan perangkat lunak yang menghubungkan drone dalam suatu jaringan. Keputusan dapat diterapkan secara instan di seluruh grup, dan manusia hanya perlu memberikan lampu hijau untuk melakukan serangan otomatis.
“Ketika Anda mencoba meningkatkannya (dengan pilot manusia), itu tidak berhasil,” kata CEO Swarmer Serhiy Kupriienko kepada Reuters di kantor perusahaan di Kyiv. “Untuk sekumpulan 10 atau 20 drone atau robot, hampir mustahil bagi manusia untuk mengelolanya.”
Swarmer adalah salah satu dari lebih dari 200 perusahaan teknologi yang bermunculan sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada tahun 2022, dengan warga sipil berlatar belakang IT mengembangkan drone dan perangkat lain untuk membantu Ukraina melawan musuh yang jauh lebih besar.
Kupriienko mengatakan bahwa ketika pilot manusia kesulitan menjalankan operasi yang melibatkan lebih dari lima drone, AI akan mampu memproses ratusan drone.
Ukraina berharap peluncuran drone berkemampuan AI di garis depan akan membantunya mengatasi peningkatan gangguan sinyal yang dilakukan Rusia serta memungkinkan kendaraan udara tak berawak (UAV) bekerja dalam kelompok yang lebih besar.
Pengembangan drone AI di Ukraina terbagi menjadi sistem visual yang membantu mengidentifikasi target dan menerbangkan drone ke sana, pemetaan medan untuk navigasi, dan program yang lebih kompleks yang memungkinkan UAV beroperasi dalam “kerumunan” yang saling berhubungan.
Coba Atasi Ketertinggalan dari Rusia, Ukraina Ciptakan 3 Drone Perang berteknologi AI
1. Swarmer
Foto/Reuters
Salah satu perusahaan yang mengerjakan hal ini adalah Swarmer, yang mengembangkan perangkat lunak yang menghubungkan drone dalam suatu jaringan. Keputusan dapat diterapkan secara instan di seluruh grup, dan manusia hanya perlu memberikan lampu hijau untuk melakukan serangan otomatis.
“Ketika Anda mencoba meningkatkannya (dengan pilot manusia), itu tidak berhasil,” kata CEO Swarmer Serhiy Kupriienko kepada Reuters di kantor perusahaan di Kyiv. “Untuk sekumpulan 10 atau 20 drone atau robot, hampir mustahil bagi manusia untuk mengelolanya.”
Swarmer adalah salah satu dari lebih dari 200 perusahaan teknologi yang bermunculan sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada tahun 2022, dengan warga sipil berlatar belakang IT mengembangkan drone dan perangkat lain untuk membantu Ukraina melawan musuh yang jauh lebih besar.
Kupriienko mengatakan bahwa ketika pilot manusia kesulitan menjalankan operasi yang melibatkan lebih dari lima drone, AI akan mampu memproses ratusan drone.
tulis komentar anda