AS Sebut Rencana Iran Bunuh Trump Tak Terkait Penembakan di Pennsylvania
Rabu, 17 Juli 2024 - 07:15 WIB
AS menuduh Iran berencana membunuh beberapa pejabat tinggi Trump sejak mereka meninggalkan jabatan.
Pada tahun 2022, Departemen Kehakiman AS mengatakan seorang anggota IRGC menawarkan seseorang USD300.000 untuk membunuh mantan penasihat keamanan nasional John Bolton.
Pada saat itu, seorang sumber yang dekat dengan mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kepada Axios bahwa Pompeo diberi tahu bahwa dia juga menjadi target dari rencana yang sama, dan anggota IRGC tersebut menawarkan hadiah USD1 juta untuk kematian pejabat tersebut.
Watson mengatakan rencana Iran tersebut tidak terkait dengan pembunuhan pada hari Sabtu, ketika seorang penembak melepaskan beberapa tembakan ke Trump selama rapat umum kampanye, dengan satu peluru mengenai telinga mantan presiden tersebut dan melukainya.
"Penyelidikan atas percobaan pembunuhan mantan Presiden Trump pada hari Sabtu masih berlangsung dan terus berlangsung," ujar dia kepada The New York Times.
Dia menjelaskan, "Saat ini, penegak hukum telah melaporkan penyelidikan mereka belum mengidentifikasi adanya hubungan antara penembak dan kaki tangan atau rekan konspirator, baik asing maupun domestik."
Rencana Iran tersebut mendorong Secret Service meningkatkan keamanan untuk rapat umum di Pennsylvania, menurut laporan surat kabar tersebut.
Secret Service telah dikritik karena persiapannya menjelang percobaan pembunuhan Trump.
Pada tahun 2022, Departemen Kehakiman AS mengatakan seorang anggota IRGC menawarkan seseorang USD300.000 untuk membunuh mantan penasihat keamanan nasional John Bolton.
Pada saat itu, seorang sumber yang dekat dengan mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kepada Axios bahwa Pompeo diberi tahu bahwa dia juga menjadi target dari rencana yang sama, dan anggota IRGC tersebut menawarkan hadiah USD1 juta untuk kematian pejabat tersebut.
Watson mengatakan rencana Iran tersebut tidak terkait dengan pembunuhan pada hari Sabtu, ketika seorang penembak melepaskan beberapa tembakan ke Trump selama rapat umum kampanye, dengan satu peluru mengenai telinga mantan presiden tersebut dan melukainya.
"Penyelidikan atas percobaan pembunuhan mantan Presiden Trump pada hari Sabtu masih berlangsung dan terus berlangsung," ujar dia kepada The New York Times.
Dia menjelaskan, "Saat ini, penegak hukum telah melaporkan penyelidikan mereka belum mengidentifikasi adanya hubungan antara penembak dan kaki tangan atau rekan konspirator, baik asing maupun domestik."
Rencana Iran tersebut mendorong Secret Service meningkatkan keamanan untuk rapat umum di Pennsylvania, menurut laporan surat kabar tersebut.
Secret Service telah dikritik karena persiapannya menjelang percobaan pembunuhan Trump.
(sya)
tulis komentar anda