Zelensky: Pasokan Jet Tempur F-16 dari Sekutu NATO Tak Cukup untuk Melawan Rusia

Selasa, 16 Juli 2024 - 10:04 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebut pasokan jet tempur F-16 dari sekutu-sekutu NATO tak akan cukup untuk melawan Rusia. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan jumlah jet tempur F-16 yang akan diterima negaranya dari sekutu-sekutu NATO tahun ini tidak akan cukup untuk melawan Angkatan Udara Rusia.

“Keputusan untuk mentransfer F-16 ke Ukraina merupakan hal yang strategis, namun jumlahnya tidak strategis,” kata Zelensky pada konferensi pers di Kyiv pada hari Senin.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada pekan lalu mengatakan sekutu-sekutu NATO telah mulai mengirimkan F-16 buatan Amerika ke Ukraina.



"Jet tempur tersebut akan terbang di langit Ukraina pada musim panas ini untuk memastikan bahwa Ukraina dapat terus mempertahankan diri melawan agresi Rusia," kata Blinken.



Denmark, Norwegia, Belanda dan Belgia telah berjanji untuk mengirim lebih dari 60 unit jet tempur F-16 ke Ukraina musim panas ini.

Namun Bloomberg melaporkan pada 12 Juli, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa tahun ini, Ukraina mungkin akan mendapatkan jet tempur yang jauh lebih sedikit dari yang diharapkan--enam jet pada musim panas ini dan hingga 20 jet pada akhir tahun 2024.

“Saya tidak bisa mengatakan sekarang berapa banyak pesawat ini yang akan ada. Jumlahnya tidak akan cukup—untuk apa? Mereka pasti akan memperkuat kita, tetapi akankah jumlah pesawat ini cukup untuk berperang setara dengan armada udara Rusia? Saya yakin itu itu tidak akan cukup. Apakah kita berharap lebih? Ya,” kata Zelensky kepada wartawan, seperti dikutip Newsweek, Selasa (16/7/2024).

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah mengeluarkan peringatan kepada negara-negara Barat pada 29 Mei setelah Belgia berjanji untuk mengirimkan gelombang pertama F-16 ke Ukraina tahun ini. Belgia telah berjanji untuk memasok Ukraina dengan 30 unit F-16 sebelum tahun 2028.

“Mereka berusaha memberi tahu kami bahwa Amerika Serikat dan NATO tidak akan berhenti melakukan apa pun di Ukraina,” kata Lavrov dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti.

“Meskipun demikian, kami berharap bahwa latihan Rusia-Belarusia mengenai penggunaan senjata nuklir non-strategis yang sedang berlangsung akan memberikan pemahaman kepada lawan-lawan kami dengan mengingatkan mereka tentang konsekuensi bencana dari eskalasi nuklir lebih lanjut," lanjut Lavrov saat itu.



Lavrov menambahkan: “Pesawat ini akan dihancurkan, seperti jenis senjata lain yang dipasok oleh negara-negara NATO ke Ukraina.”

Zelensky telah lama meminta sekutu Barat-nya untuk menyediakan jet tempur canggih kepada militer Ukraina untuk membantu perang melawan Rusia, yang sekarang sudah memasuki tahun ketiga.

Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah lembaga think tank yang berbasis di AS, mengatakan dalam analisis yang diterbitkan bulan lalu bahwa dengan strategi yang tepat, pendekatan doktrinal, dukungan logistik dan pelatihan, F-16 dapat memberikan kemajuan penting dalam meningkatkan pertahanan perbatasan Ukraina dan membangun superioritas udara lokal, yang secara signifikan memperkuat posisi Ukraina di lapangan.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More