Mungkinkah NATO Mengizinkan Ukraina Menggunakan Rudal Jarak Jauh?

Sabtu, 13 Juli 2024 - 21:15 WIB
Anggota NATO telah mengambil pendekatan berbeda mengenai bagaimana Ukraina dapat menggunakan senjata yang mereka sumbangkan. Beberapa pihak telah memperjelas bahwa Kyiv dapat menggunakannya untuk menyerang sasaran-sasaran yang berada jauh di wilayah Rusia, sementara Amerika Serikat telah mengambil pendekatan yang lebih sempit, yaitu mengizinkan senjata-senjatanya hanya digunakan di dalam perbatasan Rusia terhadap sasaran-sasaran yang mendukung operasi militer Rusia di Ukraina.

Biden mengatakan pada konferensi pers bahwa Amerika Serikat telah mengizinkan Zelenskiy menggunakan senjata Amerika secara terbatas di dalam perbatasan Rusia.

“Jika dia mempunyai kemampuan untuk menyerang Moskow, menyerang Kremlin, apakah itu masuk akal? Itu tidak akan terjadi,” tambahnya.

Biden mengatakan dia dan para pejabat militer dan intelijen AS membuat keputusan "sehari-hari mengenai seberapa jauh mereka harus mengambil tindakan. Itu adalah hal yang logis untuk dilakukan."



Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya memanfaatkan pertemuan puncak minggu ini untuk mencoba memproyeksikan persatuan dalam menghadapi apa yang mereka lihat sebagai meningkatnya ancaman terhadap Eropa dari Rusia dan China.

Namun, anggota NATO, Hongaria, mengatakan menjelang pertemuan anggota NATO dengan mitra dari Indo-Pacific Four – Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan – bahwa mereka tidak ingin NATO menjadi blok “anti-Tiongkok”. , dan tidak akan mendukungnya untuk melakukan hal tersebut.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto juga mengatakan kepada televisi pemerintah Hongaria bahwa masuknya Ukraina ke dalam aliansi militer akan melemahkan persatuan dalam kelompok tersebut.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban membuat kesal anggota NATO lainnya dengan kunjungan mendadak ke Kyiv, Moskow dan Beijing dalam dua minggu terakhir untuk melakukan “misi perdamaian”. Dia dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan bertemu pada hari Kamis di rumahnya di Florida, menurut tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.

Pertemuan Orban di Moskow dengan Presiden Rusia Vladimir Putin khususnya membuat marah beberapa sekutu NATO, yang mengatakan perjalanan tersebut memberikan legitimasi atas klaim Putin atas wilayah Ukraina yang direbut sejak invasi Rusia pada tahun 2022.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More