Profil Keir Starmer, PM Baru Inggris yang Ternyata Pendukung Zionis Israel
Selasa, 09 Juli 2024 - 13:38 WIB
Awalnya, Starmer menekuni bidang hukum dan menjadi pengacara. Dia bahkan sempat menjadi Direktur Kejaksaan Negeri pada 2008.
Perlahan, Starmer mulai tertarik dengan politik. Dia sempat menjadi anggota Parlemen dari Partai Buruh setelah terpilih pada 2015.
Seiring waktu, namanya semakin populer di kalangan partai. Alhasil, Starmer bisa menjadi pemimpin Partai Buruh menggantikan Jeremy Corbyn pada 2020.
Waktu itu, Corbyn mundur setelah kalah telak pada Pemilu Desember 2019. Starmer terpilih setelah mengalahkan kandidat lain termasuk loyalis Corbyn, Long-Bailey.
Mengutip Times of Israel, Starmer pernah membuat pernyataan mengejutkan ketika meminta maaf kepada komunitas Yahudi atas aksi anti-Semitisme yang sebelumnya terjadi di Partai Buruh era Corbyn. Dia bahkan menyebutnya sebagai “noda” yang harus diberantas.
Dukungan Starmer untuk komunitas Yahudi tidak dilakukan tanpa alasan. Istrinya, Victoria Alexander, diketahui memiliki latar belakang Yahudi.
“Keluarga istri saya beragama Yahudi. Ayahnya beragama Yahudi, keluarganya datang dari Polandia. Keluarga besarnya tinggal di Israel,” ucap Starmer kepada Jewish News, seperti dikutip Selasa (9/7/2024).
Lebih jauh, Starmer juga pernah menyebut dirinya sebagai pendukung Zionisme. Dia mendukung hak Israel untuk berdiri sebagai tanah air.
"Satu-satunya kekhawatiran saya adalah bahwa Zionisme dapat memiliki arti yang sedikit berbeda bagi orang yang berbeda, dan sampai batas tertentu, Zionisme telah dijadikan senjata. Saya tidak akan terlalu mempermasalahkannya. Saya mengatakannya dengan lantang dan jelas serta bersungguh-sungguh bahwa saya mendukung Zionisme tanpa syarat."
Tak hanya itu, Starmer juga pernah mengatakan kepada Jewish Chronicle bahwa apabila definisi “Zionis” adalah seseorang yang percaya pada Negara Israel, dalam pengertian itu dirinya adalah seorang Zionis.
Perlahan, Starmer mulai tertarik dengan politik. Dia sempat menjadi anggota Parlemen dari Partai Buruh setelah terpilih pada 2015.
Seiring waktu, namanya semakin populer di kalangan partai. Alhasil, Starmer bisa menjadi pemimpin Partai Buruh menggantikan Jeremy Corbyn pada 2020.
Waktu itu, Corbyn mundur setelah kalah telak pada Pemilu Desember 2019. Starmer terpilih setelah mengalahkan kandidat lain termasuk loyalis Corbyn, Long-Bailey.
Mengutip Times of Israel, Starmer pernah membuat pernyataan mengejutkan ketika meminta maaf kepada komunitas Yahudi atas aksi anti-Semitisme yang sebelumnya terjadi di Partai Buruh era Corbyn. Dia bahkan menyebutnya sebagai “noda” yang harus diberantas.
Dukungan Starmer untuk komunitas Yahudi tidak dilakukan tanpa alasan. Istrinya, Victoria Alexander, diketahui memiliki latar belakang Yahudi.
“Keluarga istri saya beragama Yahudi. Ayahnya beragama Yahudi, keluarganya datang dari Polandia. Keluarga besarnya tinggal di Israel,” ucap Starmer kepada Jewish News, seperti dikutip Selasa (9/7/2024).
Lebih jauh, Starmer juga pernah menyebut dirinya sebagai pendukung Zionisme. Dia mendukung hak Israel untuk berdiri sebagai tanah air.
"Satu-satunya kekhawatiran saya adalah bahwa Zionisme dapat memiliki arti yang sedikit berbeda bagi orang yang berbeda, dan sampai batas tertentu, Zionisme telah dijadikan senjata. Saya tidak akan terlalu mempermasalahkannya. Saya mengatakannya dengan lantang dan jelas serta bersungguh-sungguh bahwa saya mendukung Zionisme tanpa syarat."
Tak hanya itu, Starmer juga pernah mengatakan kepada Jewish Chronicle bahwa apabila definisi “Zionis” adalah seseorang yang percaya pada Negara Israel, dalam pengertian itu dirinya adalah seorang Zionis.
tulis komentar anda